Untitled-1SIAPA yang tak kenal sosok Bill Gates. Salah satu orang terkaya di dunia dengan perusahaan Microsoft yang dimilikinya ini adalah sosok populer yang tak bisa dilewatkan di dunia sains dan teknologi. Mungkin Anda dan saya adalah orang-orang yang telah atau pernah menggunakan produk dari Microsoft tersebut. Dengan beragam penemuan yang telah diciptakan ini men­jadi saksi dan bukti bahwa Bill Gates pantas mendapatkan semua pencapaian yang kini diperolehnya. Selain dikenal sebagai seorang hartawan, Bill Gates kini juga dijuluki sebagai seorang yang dermawan.

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Dengan kekayaan yang telah men­capai 78,7 miliar dollar AS atau Rp 1.000 triliun, tentu bukanlah hal yang sulit bagi Gates untuk mendo­nasikan uang guna keperluan sosial. Tetapi yang menjadi hal yang mengagumkan dan patut diapresiasi adalah jumlah uang yang diketahui disumbangkan Gates ini telah men­capai 1,5 miliar dollar AS atau Rp 19 triliun. Ini tentu angka yang fantastis.

Di balik segala kekayaan dan kedermawa­nan Gates, tahukah Anda bahwa ada sosok yang menjadi pendorong dan motivasi Gates untuk berjiwa dermawan? Dalam penuturan dan pengakuan Gates, ia menyatakan bahwa motivasinya berbuat dermawan dilatarbe­lakangi oleh ibunya yaitu Marry. Lalu sejauh apakah pengaruh Marry, sang ibunda dalam menjadikan Gates seorang milyuner yang dermawan?

Awal mula kisah Bill Gates menjadi sosok dermawan tak serta merta berjalan mulus. Sang ibunda Marry yang diungkap Gates sebagai sosok yang mempengaruhi dirinya untuk dermawan dengan tekun memberikan ajaran, pembelajaran hingga paksaan kepada Gates untuk mau berbuat kebajikan sosial.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Bayi di Sungai Ngelo Jepara, Pelaku Pembuang Masih Diburu

Melihat perusahaan Gates yang mulai tumbuh, Sang Ibunda marry mulai men­gajarkan Gates untuk berbuat baik dengan sesama melalui cara mendonasikan sebagian keuntungan perusahaan. Namun pada awal­nya Gates terang-terangan menolak perintah sang Ibunda, karena ia masih membutuhkan uangnya untuk mengembangkan perusa­haan. “Saya hanya ingin menjalankan peru­sahaan saya,” kata Gates ke ibunya, yang dit­ulis oleh jurnalis Wall Street, Robert A. Guth. Tulisan ini dibuat saat Microsoft IPO di 1986.

Meski demikian Ibunda Merry yang telah meninggal tahun 1994 karean kanker ini terus membujuk, merayu dan memaksa Gates un­tuk mau saling berbagi dengan orang-orang yang tidak mampu. Dengan segala usaha dan perjuangan sang Ibunda Merry untuk meya­kinkan Gates tentang kebaikan ini, akhirnya pria 59 tahun ini mulai membuka hatinya dan mau menuruti perkataan sang ibu. Per­lahan demi perlahan sang ibu mendampingi Gates dalam membangun sifat dermawan­nya. Hingga kemudian saat ini kita kenal Bill Gates sebagai seorang hartawan yang juga seorang dermawan.

Ketika Bill Gates mencapai kesuksesan­nya bersama Microsoft, sang Ibunda Marry menyarankan Gates untuk tidak terlalu aktif di Microsoft. Lebih lanjut ibunya menyarank­an Gates untuk bergerak di lingkungan sos­ial dengan mendirikan yayasan sosial dan mendonasikan sebagian dari laba perusa­haan untuk orang-orang yang masih belum beruntung. Maka dari saran sang ibunda itu­lah kemudian Gates bersama sang istri yaitu Melinda Gates mendirikan yayasan yayasan Bill & Melinda Gates Foundation.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Warga Kabupaten Bogor Siaga Bencana Alam, Segera Lapor Jika Muncul Bencana

Yayasan yang bergerak untuk misi kema­nusiaan ini hingga tahun 2014 kemarin telah mencatat sumbangan atau donasi dari Bill Gates yang mencapai lebih dari US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 19 Triliun. Dari angka sumbangan sebesar itu, kebanyakan donasi tersebut tidak diberikan dalam bentuk uang melainkan untuk membangun sebuah fasili­tas umum guna meningkatkan kesehatan dan pendidikan. Dari kegiatan sosial Bill Gates yang saat ini telah mendarah daging, Pria kelahiran Seattle, Washington, Amerika ini terus bergerak untuk menjadikan kegiatan menyumbang untuk kepentingan sosial ini sebagai bagian dari kehidupan para milyad­er. Maka dari itu Gates pun kini tercatat aktif untuk mengajak beberapa orang kaya lain­nya seperti Mark Zuckerberg, Gordon Moore (pendiri Intel) dan Omirdyar sebagai bos eBay untuk ikut bersikap dermawan.

Lalu apa yang didapat oleh Gates dari ati­vitas kedermawanannya? Tentu saja seperti yang diajarkan sang Ibunda Marry tentang kebaikan dan keutaamaan berbagi, Gates telah menjadi jauh lebih sukses. Menurut catatan Forbes, harta Gates memang hanya naik 4,2 persen pada 2015.

Namun dengan jumlah US$ 79,2 miliar dibandingkan torehan tahun sebelumnya sebesar US$ 76 miliar, harta Gates belum bisa ditandingi oleh Carlos Slim Helu, miliuner penguasa bisnis telekomunikasi asal Meksiko di peringkat kedua dengan kekayaan US$ 77,1 miliar. Selain itu semua, Gates juga telah ter­catat sebagai orang terkaya di dunia selama 16 tahun terakhir ini.

(MAX)

============================================================
============================================================
============================================================