JAKARTA, TODAY — Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menginginkan sebagian pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jabodetabek rampung 2018.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian SoÂfyan Djalil mengatakan, pemerintah berkeinginan menyelesaikan proyek ini sebelum jadwal gelara Asian Games. “Dua jalur dulu. Sesegera mungkin (ground breaking),†katanya saat ditemui di kantor Presiden, Senin(13/7/2015).
Menurut Sofyan, biar prosesnya cepat, maka pemerintah DKI dan PT Adhi Karya akan dibuatkan KepÂpres (Keputusan Presiden) agar LRT bisa dibangun terlebih dahulu dengan dana dari Kementerian Perhubungan. Setelah pembangunan infrastruktur rampung, kata Sofyan, pemerintah DKI bisa mengambil alih dan memÂbelinya sesuai hasil penilaian yang waÂjar. “Gubernur DKI akan membangun tahap pertama. Adhi Karya yang tadinÂya mau ambil inisiatif sendiri membanÂgun tanpa biaya pemerintah. Namun setelah dibahas tadi, tidak mungkin. Jadi akan dibangun oleh pemerintah,†katanya.
Sofyan juga mengatakan, dengan Keppres, Gubernur DKI bisa menunÂjuk BUMD untuk membangun proyek LRT. Sofyan memperkirakan BUMD tersebut adalah Jakpro. Selanjutnya setelah pembangunan selesai, pemerÂintah akan membayar kembali proyek LRT.
Terpisah, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, LRT akan mulai dibangun dua ruas dari 7 usulan ruas dalam. “Yang pertama dibangun Barat Timur 1 dan Utara Selatan 1. Ini memenuhi aspek intermoda integrity sehingga nyambung dengan KRL, halte busway dan stasiun MRT,†katanya.
Jonan mengatakan, Adhi Karya tak membangun proyek LRT sendiri agar tarif tiket lebih terjangkau. Jika LRT dibangun BUMN Karya sendiri, tiket LRT untuk trase pertama jalur Bekasi Timur hingga Dukuh Atas Rp 37.500. Berbeda dengan harga tiket KRL unÂtuk rute sama Rp 5.000. Meski akan dibandrol harga murah, pemerintah tidak mensubdisi ongkos tiket LRT. SeÂandainya LRT dikelola pemerintah, dia memperkirakan harga tiket mencapai Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Berdasarkan hasil pertemuan antaÂra Presiden Jokowi, Menteri PerhubunÂgan Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, kemarin, pelaksanaan pembangunan ini menggunakan anggaran dari Adhi Karya. Tetapi setelah proyek selesai, diputuskan bahwa sarana dan prasaraÂna yang telah dibangun tersebut akan dibeli oleh pemerintah.
Direktur Utama PT Adhi Karya, Kismodharmawan menuturkan, berÂdasarkan hasil pertemuan dengan presiden dan para menteri, pemerinÂtah akan menerbitkan Keppres untuk pembangunan LRT oleh pemerintah.
Menurut Kiswo, seperti yang suÂdah direncanakan sebelumnya, LRT yang dibangun oleh Adhi Karya sebanÂyak enam trase. Trase tersebut di antaÂranya adalah untuk Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi Timur, Cawang-KunÂingan-Dukuh Atas, Dukuh Atas-PalmÂerah Senayan, Cibubur-Bogor, dan Palmerah-Grogol. “Menurut rencana, keenam trase tersebut pembangunanÂnya akan dibagi menjadi tiga tahap. Dimana, tahap pertama menghubungÂkan Bekasi Timur-Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cibubur-Cawang,†kata dia, kemarin petang.
Sementara untuk tahap kedua, menurutnya akan menghubungkan jalur Cibubur-Bogor-Dukuh Atas-PalmÂerah-Senayan. Sedangkan tahap tiga akan akan dibangun jalur Palmerah-Grogol.
Kiswo menjelaskan, pembangunan akan dimulai dengan tahap satu. AdaÂpun nantinya lintasannya akan sepanÂjang 42,1 Km dengan nilai investasinya adalah Rp 12,6 Triliun. Menurutnya, ground breaking pembangunan diÂharapkan bisa dilakukan pada 17 AgusÂtus 2015. “Kami harap bisa selesai pada akhir 2018, bersamaan dengan Asian Games,†ujar Kiswo optimis.
Adapun untuk pembangunan taÂhap satu, dirinya menyampaikan akan dibangun sebanyak 17 stasiun yang dibangun elevated. Menurutnya hamÂpir semua stasiun tersebut akan bisa terintegrasi dengan fasilitas transporÂtasi seperti commuter line dan TranÂsJakarta.
Ketujuh belas stasiun yang dimakÂsud oleh Kiswo untuk jalur Cibubur-Cawang terdiri dari stasiun Cibubur (dekat dengan Cibubur Junction), CiraÂcas, Kampung Rambutan (terintegrasi dengan terminal dan halte bus KamÂpung Rambutan), Taman Mini, CawaÂng Uki (terintergrasi dengan halte bus UKI).
Sedangkan untuk jalur Cawang-Dukuh Atas, terdiri dari stasiun Cikoko (terintergrasi dengan stasiun Cawang Cikoko), Pancoran, Smesco, Kuningan, Sumantri Brojonegoro, dan Kuningan Central, dan Dukuh Atas (teintegrasi bus Transjakarta dan stasiun).
Sementara untuk jalur Cawang-Bekasi Timur, terdiri dari stasiun Halim, Jatibening, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur. “Nanti terintegrasi denÂgan Transjakarta dan juga kereta api. Kami akan menggunakan kereta api dari Jepang, Cina, atau Korea, semuanÂya sedang proses,†katanya.
Menurutnya, kapasitas penumpÂang LRT yang terdiri dari tiga kereta (gerbong) dengan kapasitas total sekiÂtar 400 penumpang. “Nanti headÂwaynya sekitar 4 menit sekali, semenÂtara untuk stasiun di kota headwaynya 2 menit sekali,†ujarnya.
Soal harga tiket per satu kali perÂjalanan, Kiswo mengaku hal tersebut sesuai hasil rapat yang diputuskan pemerintah hari ini. “Nanti setelah selesai membangun dan siap dioperaÂsikan akan diserahkan kepada pemerÂintah. Oleh pemerintah akan dibayar secara per tahap, oleh karena itu tarif semuanya diatur oleh pemerintah. Pada prinsipnya pemerintah menetapÂkan agar tidak memberatkan masyaraÂkat,†ujarnya.
Soal berapa lama tahap pemÂbayaran yang akan dilakukan pemerÂintah, Kiswo berharap bisa secepatnya setelah proyek LRT dibangun. Hal ini dimaksudkan agar dapat digunakan untuk membangun LRT tahap selanÂjutnya.
(Yuska Apitya Aji)