guru-korban-pemukulanNASIB malang dialami Kepala SMK Informatika Global Nusantara Kota Bogor, Asyuro (37). Wanita paruh baya itu koma dan tak sadarkan diri selama tiga hari akibat dianiaya sopir SMA Budi Mulya Bogor, Dedi Setiawan.

GUNTUR EKO WICAKSONO | YUSKA APITYA
[email protected]

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, tindakan penga­niayaan kejam oleh sopir SMA Buni Mulya ini dipicu saling senggol kendaraan di Jalan Komplek Teplan, Tanahsareal, Kota Bogor.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Sabtu (25/7/2015). Kakak korban, Latifa (40), menceri­takan ihwal kejadian nahas yang dialami adiknya itu. “Saya dengar langsung dari adik saya sebe­lum koma. Dia dianiaya seorang sopir gara-gara tabrakan kecil di daerah Teplan. Adik saya su­dah tak sadarkan diri dari Minggu (26/7/2015),” kisahnya.

Latifa juga betutur, sebelum dianiaya, adik kesayangannya itu mengikuti acara halal bihalal di salah satu SMK di sekitar daerah Teplan. “Adik saya naik motor di belakang mobil Grand Max. Kemudian mobil tersebut ngerem mendadak dan ban depan motor adik saya tepat mengenai body belakang mobil milik Dedi Setiawan,” ungkap wanita yang juga guru di SMAN 2 Kota Bogor itu. Pelaku terus mengejar korban hingga akhirnya berhenti di tepi jalan. Setelah menepi ke jalan, tanpa basa-basi, Dedi langsung memopor dan menendang kor­ban. Tubuh korban terkoyak dan tersungkur. Tak puas dengan itu, pelaku terus menghantam dengan tendangan hingga korban pingsan.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Bahas Optimalisasi Pemanfaatan Command Center 

“Pas adik saya berhenti, si Dedi ini langsung keluar dan menen­dang kepala adik saya sehingga terjatuh dari motor dan langsung menendang lagi ke bagian tubuh lainnya,” beber Latifa.

Warga sekitar lokasi yang men­getahui kejadian ini langsung me­nyerbu untuk menolong korban. “Nah, di lokasi itu ada pengacara juga yang ikut nolong. Penga­cara itu langsung memeluk adik saya ketika dianiaya oleh pelaku, dan dia meneriakan akan mem­perkarakan pelaku pada saat itu,” ujarnya.

Saat ditolong warga, Asyuro sudah dalam kondisi bonyok. Ia langsung diboyong ke RSUD Kota Bogor untuk mendapatkan per­awatan intensif.

Minggu(26/7/2015), Asyuro dinyatakan koma dan tak sadar­kan diri akibat pendarahan hebat di bagian kepala.

BACA JUGA :  Dijamin Nikmat, Ini 5 Rekomendasi Makanan Buka Puasa di Bogor

Hingga berita ini dikorankan, kasus ini masih dalam penyelidi­kan polisi. Kabar yang beredar, polisi tak berani menetapkan tersangka dalam perkara ini. Pa­dahal, berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), saksi-saksi menyatakan bahwa Dedi memukuli korban hingga sekarat. Hasil visum et repertum juga me­nyatakan bahwa korban sekarat akibat pukulan keras.

Dikonfirmasi, Kapolsek Bo­gor Utara, Kompol Indraningtyas, membenarkan adanya kasus penga­niayaan yang dialami Asyuro. “Ya, sekarang memang sedang kami tangani kasus ini dan sedang dalam tahap penyelidikan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Indraningtyas, juga mengatakan untuk kelanju­tannya polisi masih periksa saksi-saksi yang ada dan juga alat bukti­nya. “Pelaku sudah kami periksa, untuk pengembangan kasusnya dan juga untuk menguatkan buk­ti-bukti yang ada setelah itu baru kita panggil lagi tersangka,” pung­kasnya.

Terpisah, Kapolres Bogor Kota, AKBP Irsan, mengultima­tum anak buahnya untuk tidak bermain-main dalam perkara ini. “Tidak ada itu damai-damaian. Kalau memang bukti kuat, ya kami tersangkakan. Kami ikut pantau penyelidikan perkara ini,” tegasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================