BOGOR TODAYÂ – Kebun Raya Bogor (KRB) juga dilanda kekeringan. KekerÂingan mengakibatkan beberapa tanaÂman kecil mati, padahal pihak KRB telah menyiapkan springkel di beberapa titik guna menjaga kelembaban tanah dan peÂnyiraman rumput.
Kekeringan yang terjadi di KRB namÂpaknya mendapatkan bantuan alam, kaÂrena pada Jum’at (31/7) dan Sabtu (2/8) wilayah Kota Bogor, kembali turun hujan. Selain itu pipa bantuan air di KRB dari sungai Ciliwung membantu mencukupi kebutuhan penyiraman. Beberapa waktu lalu pipa tersebut juga di cek langsung oleh Menpan-RB Yuddy Chrisnandi.
Kepala Pusat Konservasi Tanaman (PKT) KRB, Didik Widyatmoko, mengaÂtakan, pihaknya melakukan penyiraman dua kali sehari pada pagi dan sore hari. “Kami juga membuat springkel dibeberaÂpa titik yang menjadi prioritas. Tanaman kecil dan rumput yang sudah menguning kami prioritaskan,†ungkapnya.
Didik menjelaskan, pohon yang mati karena kekeringan sangat sedikit, bisa dibuktikan dengan pantauan lapangan dan dari pendataan. Dirinya kembali menjelaskan, dilapangan juga jarang terÂlihat tanaman yang sampai kering sekali, karena musim kemarau kali ini. “Sumber air kami dari katulampa. Dialirkan ke kolam besar, lalu dialirkan ke kolam lebÂih kecil lalu dialirkan ke kolam yang lebih kecil lagi sehingga efektif untuk pasokan air kami,†kata dia.
Didik menegaskan, KRB tidak mengÂhadapi jumlah kematian tumbuhan yang besar, karena pohon besar relatif bertaÂhan. Sementara pohon kecil tidak banyak yang mati karena kekeringan. “KekerinÂgan yang berkepanjangan ini, membuat kami menghemat air. Kami proiritaskan ke tanaman kecil, karena lebih rawan dan rentan taman kecil itu,†tegasnya.
(Rizky Dewantara)