BOGOR, TODAY — Berdasarkan auÂdit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat, rapor keuangan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dinÂyatakan lolos tanpa angka merah. MalaÂhan, BPK mengganjar predikat PDAM dengan kinerja dan pelayanan terbaik.
“Kami sampaikan bahwa seluruh temuan dan rekomendasi BPK atas lapoÂran hasil pemeriksaan kinerja penyediÂaan air bersih Pemerintah Kota Bogor, PDAM Tirta Pakuan, dan instansi terkait lainnya di Bogor, sudah dibahas dan ditindaklanjuti. Selain itu, berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2014 yang diterbitkan BPK RI pada halaman 110-111, PDAM Tirta PakÂuan merupakan satu di antara 19 dari 108 PDAM yang berkinerja baik dan mencapai target,†kata Sekretaris PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Hendra SeÂtiawan, Rabu (5/8/2015).
Prestasi ini diberikan bukan semÂbarangan. PDAM Tirta Pakuan menjadi yang terbaik karena daerah pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor melalui sistem gravitasi cakupan pelayanan terhadap total penduduk Kota Bogor sebesar 74,49 persen pada Desember 2O13. “Sedangkan sampai Desember 2O14 cakupan pelayanan mencapai 77 persen, tahun depan bisa mencapai 😯 persen. Sementara untuk mencapai 1OO persen masih ada kendala dana atau investasi,†jelas Direktur Umum PDAM Tirta Pakuan Ade Syaban Maulana. Menurutnya, sebelum perluasan Kota Bogor (Bogor Lama) pelayanan PDAM Tirta Pakuan sudah mencapai 76 persen, sedangkan jaringan pipa distribusi sudah menjangkau hampir seluruh wilayah Kota Bogor.

Jumlah pelanggan PDAM Tirta Pakuan per Desember 2O13 sebanÂyak 118.424 pelanggan yang terdiri dari kelompok sosial, rumah tangÂga, niaga, dan instansi pemerintah. “Pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor terbesar dari kalangan rumah tangga, kita tak ada pelanggan dari industri,†ujarnya.
Pola pemakaian pelanggan doÂmestik dan non domestik pada 2O13 rata-rata sebesar 23,84 M3 per bulan.Untuk pemakaian doÂmestik sama dengan 2O,79 M3 per pelanggan perbulan setara dengan 126 liter perorang perhari. Saat ini dalam keadaan normal PDAM Tirta Pakuan memiliki kapasitas produkÂsi sebesar 2.O47 liter per detik.ToÂtal produksi tersebut berasal dari mata air Kota Batu (65 liter perdeÂtik), Bantar Kambing (135 liter perÂdetik), Tangkil (13O liter perdetik), dan Palasari (17 liter perdetik).Air permukaan yaitu WTP Cikapu (28O liter perdetik), WTP Dekeng I (4OO liter perdetik), dan WTP Palasari (2O liter perdetik).
Dari berbagai sumber mata air yang ada, PDAM Tirta Pakuan mamÂpu mengalirkan zona-zona pelayÂanan air minumnya seperti Mata Air Kota Batu melayani zona 6, Mata Air Tangkil 53 persen melayani pelangÂgan di zona 1 dan 47 persen lainnya untuk melayani pelanggan di zona 4 melalui reservoir Padjajaran. Mata Air Bantar Kambing 14 persen meÂlayani zona 2 dan 86 persen untuk melayani pelanggan zona 3 melalui reservoir Cupaku. WTP Dekeng meÂlayani pelanggan zona 4, dan WTP Cipaku melayani pelanggan zona 3. “Kehilangan air merupakan masalah utama di seluruh PDAM, begitu pula yang dialami PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.Berbagai usaha, kajian, studi banding ke berbagai PDAM kota lain dan pelatihan telah dilakuÂkan secara rutin dan menyeluruh serta berbagai aspek teknis, opÂerasional, administratif, dan sosial.Dari data tahun 2OO7 hingga 2O13, persentase kehilangan air PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor mencapai kisaran 35.33 persen,†kata Syaban.
(Guntur Eko|Yuska)