MAKKAH TODAYÂ – Problem pemberangkatan jemaah haji memang sangat tinggi, banyak kejadian muncul di luar renÂcana. Salah satunya adalah terÂtukarnya paspor jemaah haji. Akibat masalah ini, banyak jemaah haji yang mengalami penundaan terbang.
“Paspor tertukar ada 4 orang dari embarkasi UPG,†tutur Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, saat memberiÂkan arahan pada apel di Kantor Daker Makkah, Syisya, Minggu (23/8/2015).
Arsyad menyampaikan sampai hari ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Hal ini bertujuan agar hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. “Pesan kita dokumen harus dijaga dan diperiksa betul sebelum beÂrangkat,†kata Arsyad.

Seharusnya paspor yang berisi visa diberikan ke jemaah di embarkasi. Dengan demikian jemaah masih bisa mengecek apakah dokumennya sesuai atau tidak sebelum naik ke peÂsawat. “Informasi yang kami terima mereka baru terima di pesawat,†ujar Arsyad yang juga menjabat Staf 3 Teknis Urusan Haji Konjen RI itu.
Arsyad meminta agar seÂmua pihak, terutama petugas, benar-benar memperhatikan masalah dokumen. Tak hanya ketika berangkat, namun juga saat berada di Tanah Suci.
“Di sini jemaah tidak pegang. Paspor jemaah dikumpulÂkan setelah keluar imigrasi. DiÂpegang petugas maktab. Jemaah hanya dibekali kartu. Itu satu-saÂtunya tanda pengenal,†katanya.
Hingga Sabtu(22/8/2015) kemarin, jemaah Indonesia yang sudah mendarat di MaÂdinah mencapai 4.636 orang. Sementara Minggu(23/8/2015), ada 10 kloter lagi yang akan diberangkatkan dari tanah air.
Penundaan Jemaah
Prosesi haji Indonesia taÂhun ini memang diwarnai seÂjumlah penundaan keberangÂkatan jemaah yang terkendala visa. Namun tidak perlu khaÂwatir, mereka yang tertunda keberangkatannya tetap akan mendapat penginapan di TanÂah Suci, bahkan bisa bergaÂbung dengan kloternya lagi.
“Kita juga antisipasi itu. Antisipasinya saya kira mereka bisa kembali ke kloternya,†tuÂtur Arsyad Hidayat.
Jemaah yang mengalami masalah visa kemungkinan akan berangkat bersama kloter lain saat visanya sudah selesai. Jadi, menurut Arsyad kembali ke kloter awal adalah sebuah pilihan, mereka bisa saja tetap di kloternya yang baru. “Insya Allah kita lakukan itu (kembaÂlikan ke kloternya-red). Sebab kalau di kloter baru yang berÂbeda daerah misalnya. Itu bisa jadi masalah baru,†katanya.
Apabila jemaah pergi di kloter awal lalu pergi di klotÂer tengah atau akhir karena masalah visa. Lalu dikembaÂlikan ke kloter awal saat di tanÂah suci apakah tidak akan merÂugikan jemaah karena waktu di Tanah Sucinya berkurang? “Itu opsi kembali ke kloter awal. Atau tetap di kloter lain jika ingin jatah waktu ibadahnya lengkap. Tapi biasanya orang jika ibadah hajinya selesai mau segera pulang,†tutur Arsyad.
Menteri Agama (menag) RI, Lukman Hakim meminta maaf kepada calon jemaah haji InÂdonesia yang terpaksa ditunda keberangkatannya ke Tanah Suci, karena belum mendapatÂkan visa. Namun menag menÂegaskan, penundaan tersebut tidak terkait dengan pembataÂlan keberangkatan. “Memang ada kendala terkait beberapa anggota kloter (kelompok terÂbang), yang terpaksa tertunda keberangkatannya, karena menjelang berangkat visanya belum bisa diselesaikan. NaÂmun tidak usah khawatir, ini tidak terkait dengan pembataÂlan keberangkatan,†kata LukÂman di Gresik, Jawa Timur, Minggu (23/8).
Menurut menag, masih adanya visa jemaah haji yang belum diselesaikan, lantaran adanya perubahan penguruÂsan visa, karena sistem baru e-hajj yang diberlakukan unÂtuk semua negara. “PerubaÂhan sistem ini mengakibatkan pengurusan visa lebih lama dari tahun sebelumnya. Tapi ini hanya persoalan teknis saja, semuanya akan diselesaikan secepatnya. Setelah visanya keÂluar, seluruh jemaah yang terÂtunda keberangkatannya akan digabungkan dengan kloter berikutnya,†ungkap menag.
(Yuska Apitya Aji)