Antisipasi uang palsu terus, terus ditingkatkan,†kata Kabareskrim KomÂjen Budi Waseso di Mabes Polri, Jalan TrunoÂjoyo, Jakarta Selatan, Selasa (25/8/2015).
“Kalau antisipasi itu (peÂmalsuan uang dollar) pasti, keÂmungkinan itu selalu ada. Kita harus antisipasi,†sambung sosok yang akrab disapa Buwas ini.
Buwas mengatakan, titik-titik daerah yang rawan terjadi pemalsuan uang bisa dari daeÂrah mana saja. Untuk itu, polisi akan terus memantau intensif guna mencegah terjadinya peÂmalsuan itu. “Pasti semua (daeÂrah) di pantau,†ujarnya.
Saat disinggung terkait keÂmungkinan adanya orang memÂbeli dollar di luar negeri lalu membawa dalam jumlah besar ke Indonesia, baik polisi, Bank Indonesia (BI) maupun Badan Intelijen Negara (BIN) akan tetap mengawasi. “Enggak bisa lah, kan ada aturan, luar negeri kita kalau berangkat, bawa 10 ribu dollar saja kan dipertanyaÂkan ya,†ucapnya. “Ya kita kan tetap awasi, BI dan BIN juga mengawasi, semua ikut mengaÂwasi,†pungkasnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Badan Intelijen Negara untuk memberantas peredaran uang palsu. Dia memastikan tak akan ada masyarakat yang curang dengan membeli dolar di luar negeri dalam jumlah banyak, kemudian dijual di Indonesia.
Mantan Kepala Kepolisian Daerah Gorontalo itu juga menyatakan semua wilayah di Indonesia diÂantisipasi perÂedaran uang p a l sunya . “Bukan hanya Jabar (Jawa Barat), tapi kami mengawasi semua titik, semua daeÂrah,†ujar Waseso.
Pada perdaganÂgan hari ini, rupiah dibuÂka melemah rupiah melemah 6 poin atau 0,04 persen ke Rp 14.056 per dolar AS. PeleÂmahan rupiah yang berkelanjutan disebabÂkan semakin menguatnya nilai tukar dolar dan belum ada sentimen positif untuk rupiah dalam perdagangan pasar global.
YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected] (net)