Seksualitas dan kesehatan jiwa memiliki keterkaitan erat. Seringkali kesehatan seksual mempengaruhi pikiran dan perasaan seseorang dan berakibat munculnya masalah kejiwaan. Begitu pula sebaliknya, gangguan kesehatan jiwa berpengaruh pada aktivitas seksual seseorang.
Oleh : LATIFA FITRIA
[email protected]
Seringnya masalah kesehatan seksual membuat perasaan, dan pikiran seseorang menjadi terganggu yang dampaknya bisa muncul masalah-masalah kesehatan jiwa. Demikian juga sebaliknya bahwa banyak masalah kesÂehatan jiwa yang bisa berakibat terhadap munculnya maÂsalah dalam sekÂsualitas.
Seksualitas adalah bagian dari kehidupan sesÂeorang yang sanÂgat penting dan memÂpengaruhi kua l i tas kehiduÂpannya. Masalah-masalah dalam hal seksualitas secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi keseharÂian fungsi dan produktivitas dari seseorang. Masalah seksuÂalitas seperti disfungsi ereksi, ejakulasi dini, nyeri pada saat berhubungan (disparenia), orÂgasme pada wanita dan pria merupakan masalah seksualitas yang seharusnya bisa mendapatÂkan penanganan yang baik.
“Apabila tidak ditangani dengan baik maka bukan tidak mungkin gangguan-gangguan itu bisa menimbulkan suatu problem dalam rumah tangga yang pada akhirnya menimbulÂkan masalah baru seperti perÂceraian, perselingkuhan, KDRT (kekerasan dalam rumah tangÂga) dan masalah kejiwaan. Tidak jarang mereka yang mengalami masalah seksualitas mencari bantuan dari sumber alternatif yang tidak memiliki dasar ilÂmiah dalam melakukan terapi,†terang Dokter Lahargo KembarÂen SpKJ (psikiater)
Menurutnya, masalah kejiÂwaan juga seringkali mengakiÂbatkan munculnya masalah seksualitas, yang paling sering adalah depresi. Beberapa geÂjala depresi seperti mood yang menurun, hilangnya minat terÂhadap suatu hal termasuk seks, menurunnya energi/gampang lelah ditambah dengan gejala lain seperti perubahan pada pola makan dan pola tidur meÂnimbulkan dampak pada fungsi seksualitas seperti disfungsi erÂeksi dan ejakulasi dini.
“70 persen orang yang menÂgalami depresi akan mengalami masalah seksualitas. Gangguan ejakulasi dini yang sering dialaÂmi oleh pria ternyata memiliki dasar psikis pada penyebabnya. Hampir 30 persen pria pernah mengalami gangguan ejakulasi dini ini. Penyebabnya antara lain adalah karena depresi, ceÂmas, peristiwa traumatis yang terjadi sebelumnya,†paparnya.
Dengan melakukan penanÂganan yang holistik dari berÂbagai aspek kehidupan maka gangguan ini dapat diatasi seÂhingga yang bersangkutan dapat memiliki kembali kesehatan sekÂsual yang optimal dan kesehatan jiwa yang baik sehingga kualitas hidup bisa diraih.
Masalah kesehatan seksual bukanlah suatu hal yang tabu untuk dibicarakan dan dikonÂsultasikan. Semakin cepat hal itu dilakukan maka pemulihan dan kualitas hidup serta keharÂmonisan keluarga bisa lebih cepat dicapai. “Aspek kejiwaan yang berperan pada kesehatan seksual juga perlu mendapatÂkan perhatian dan hati-hati terhadap iklan menyesatkan,†pungkasnya. (*)