FOTO-IDULADHA-2014-_-Harga-Sapi-Mulai-Naik-Rp500.000_EkorJAKARTA, TODAY — Meski harga jual sapi siap potong di feedloter (tempat penggemukan) sudah turun menjadi Rp 38.500, namun sapi untuk kurban masih di kisaran Rp 50.000-Rp 60.000/kg.

Jelang Lebaran Idul Adha 1346, pedagang sapi dadakan mulai menjamur di beberapa titik kota besar seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Harga yang ditawarkan bervariasi tergantung ukuran dan kualitas sapi kurban. Selain pedagang sapi dadakan, sejum­lah feedloter juga menjual sapi khusus kur­ban, namun dengan harga berbeda. “Harga sapi kurban di pinggir-pinggir jalan Rp 56.000/kg. Kita juga menjual khusus untuk kurban, tapi tidak banyak, kurang dari 500 ekor. Harganya Rp 55.000/kg sapi hidup un­tuk kurban. Kalau yang dilepas untuk RPH Rp 38.500/kg,” terang Alfian, staf PT Lembu Jantan Perkasa, perusahaan feedloter yang memiliki peternakan sapi di Serang, Bant­en, ketika dihubungi detikFinance, Minggu (6/9/2015).

Menurut Alfian, harga sapi hidup yang berbeda tersebut karena biaya pemeli­haraan sapi untuk kurban jauh lebih mahal ketimbang sapi yang digemukan untuk di­jual ke RPH. “Kalau untuk kurban pemeli­haraan lebih mahal, selain itu ada tambah­an biaya untuk iklan, pakan, pengangkutan, dan biaya lain-lain yang tidak dibebankan pada sapi yang dijual ke RPH,” ujarnya.

BACA JUGA :  Cah Kangkung Ikan Asin, Menu Makan Sederhana saat Tanggal Tua

Pemeliharaan pada sapi kurban, kata Alfian, membutuhkan perhatian khusus dibanding sapi potong untuk RPH. “Berbe­da lah. Seperti misalkan kalau sapi kurban kita mandikan terus, kalau yang buat RPH mau kotor pun nggak kita mandikan,” un­gkap Alfian.

Selain itu, menurutnya, sapi kurban yang dipelihara perusahaan feedloter ber­asal dari sapi lokal, bukan sapi impor yang memang diperuntukan bagi RPH.

“Sapi-sapi untuk kurban kita tidak ban­yak, untuk langganan saja, dan biasanya dari sapi lokal. Kalau yang dijual ke RPH kan yang sapi impor yang kita gemukan di pe­ternakan,” pungkas Alfian.

Naik 30 Persen

Kebijakan pemerintah yang membatasi impor sapi pada kuartal ketiga tahun ini sebesar hanya 50.000 ekor, rupanya ikut berimbas pada naiknya harga sapi potong untuk kebutuhan kurban Lebaran Idul Adha 1436 H. Pasokan sapi kurban yang sebagian berasal dari impor ini naik sebesar 30%.

“Sapi pasokannya berkurang untuk kurban tahun ini. Makanya ada diikuti den­gan kenaikan harga sekitar 30%, kalau kita impor sapi kebanyakan dari Asutralia, jadi ada penurunan pasokan karena impor di­batasi,” kata Mila, Manajer Mal Haji Doni, salah satu pusat penjualan sapi kurban di Kota Depok, Minggu (6/9/2015).

BACA JUGA :  Pengurus BPPD Kota Bogor Dilantik, Bima Arya Beri Masukan Ini

Mila menjelaskan, jika dihitung setiap kilogram (kg) berat sapi hidup, kenaikan harga di pusat penjualan sapinya adalah 10.000/kg. “Kalau tahun lalu kita jual sapi hidup dihitungnya Rp 50.000/kg, sekarang karena pasokan sedikit naik jadi Rp 60.000/kg,” ujar Mila. Soal harga sapi kurban di tempatnya, sambung Mila, ada 4 golongan tergantung berat dan kualitas sapi kurban.

“Golongan middle beratnya 200-300 kg dengan harga Rp 13-16 juta/ekor, kemu­dian kelas middle up dengan berat 300-400 kg dengan harga Rp 17-30 juta/ekor, kelas premium dengan berat 400-800 kg dengan Rp 31-50 juta/ekor. Terakhir kelas eksekutif beratnya sampai 1,7 ton, kualitas sapi ter­baik yang harganya paling tinggi sebesar Rp 400 juta/ekor,” terang Mila.

Mila mengungkapkan, meski ada ke­naikan harga sapi kurban, nyatanya tidak berpengaruh pada antusiame masyarakat membeli hewan kurban. “Hingga sekarang saja sudah terjual 1.500 ekor dari 6.000 ekor yang kita sediakan tahun ini. Puncak penjualan nanti seminggu terakhir Leba­ran. Mungkin orang takut kehabisan,” im­buhnya.

(Alfian M)

============================================================
============================================================
============================================================