BOGOR TODAY – Langkah tim penyehatÂan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor mulai kepoyoh-poyoh. Cacian dan kritikan pedas dari DPRD Kota Bogor dan Kemensos RI, nampaknya mulai membuat tim kecil ini terdesak.
Mereka mulai kelimpungan mengejar progres. Buntutnya, tim merangkul peruÂsahaan rekanan. Siapa itu? Adalah Tower Bersama Group (TBG), perusahaan tower terbesar se-Jabodetabek ini dipinang untuk menyokong program. Selain TBG, PDJT juga merangkul INO.
Anggota Tim penyehatan Erwin Dolok Saribu menuturkan, dirangkulnya TBG adalah untuk mendata dan mensurvei seÂluruh potensi laba. “Sementara mereka melakukan pendataan dan survei lapangan dahulu,†ungkapnya, Senin (7/9/2015).
Lebih lanjut, Erwin mengaku, dalam rangka program tim penyehatan pihaknya sudah merancang kebutuhan perangkat bersama TBG dan INO peruntukannya unÂtuk Trans Pakuan kedepannya. “Mengenai titik-titiknya dan penempatan micro sel serÂta viber optik akan dikaji bersama. Untuk INO sudah melakukan project nya di trans batik Solo, sehingga sudah terpercaya,†tambahnya.
Survei yang dimaksud adalah pengecekan shelter. “Hasilnya nanti kami akan beri tahu seperti apa, kondisi saat ini seperti apa dan perubahannya seperti apa. Kami mengajak karyawan PDJT juga dalam hal ini,†tuturnya.
Sementara itu Tugas Tim Penyehatan ini, kata dia, nantinya akan memberi rekoÂmendasi kepada Wali Kota dan DPRD terÂkait keberlanjutan PDJT. Tim penyehatan juga akan memberikan masukan seputar program-program yang akan dilakukan oleh PDJT nantinya. “Tim ini diberi waktu 6 bulan untuk memberikan masukan,†tunÂtasnya.
(Rizky Dewantara)