BOGOR, TODAY — Ratusan jamaah haji Kloter 48 asal Kota Bogor diberangkatkan, Selasa (8/9/2015 pagi. Kloter ini berjumlah 812 orang, terdiri dari 300-an jamaah haji dan sisanya adalah tim kesehatan.
Pemkot Bogor berharap para jamaah haji tetap menjaga fisik, karena suhu di Arab Saudi mencapai 48 derajat. Dalam sambutannya, Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha Kementrian Agama (Kemenag) Kota Bogor, Dede SupriÂatna, mengatakan bahwa calon haji dari Kota Bogor mencapai 812 orang, dibagi dalam dua Kloter yaitu 15 dan 48 yang berangkat hari ini.
“Keberangkatan haji Kloter 48 berkisar 300-an orang, jadi total ada 812 termasuk tim kesehatan. Untuk tahun ini tidak ada masalah keberangkatan, fasilitas di Madinah dan di Makkah sendiri menurut Kementrian Agama, sudah meningkat,†tuturnya.
Dede juga menambahkan nantinya untuk jamaah haji yang lanjut usia (Lansia) diperboÂlehkan memakai kursi roda dan alat bantu lain. Pihak Kemenag sendiri menyiapkan alat bantu dan tim kesehatan. “Nanti para jamaah haji dibagi 11 rombongan, nah disetiap rombonÂgan diisi dengan tim kesahatan untuk berjaga-jaga jika ada jamaah haji sakit,†jelas Dede.
Jamaah haji dari Kota Bogor tahun ini terÂdiri dari jamaah antara 24 – 86 tahun. Dengan mayoritas Lansia mencapai 30%, lalu yang menggunakan kursi roda hanya tiga orang.
Perkara Visa Rampung
Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, 155.200 visa para calon jamaah haji telah rampung disÂelesaikan oleh Kementerian Agama. MenuÂrut Lukman, saat ini para calon jamaah haji yang tidak bermasalah maupun yang sempat bermasalah dengan visanya hanya tinggal menunggu jadwal keberangkatan sesuai dengan embarkasi yang telah ditetapkan.
“Memang keberangkatan itu tidak bisa otomatis ikut kloter berikutnya, karena beÂlum tentu kloter berikutnya ada seat kosong yang bisa disisipi. Tapi itu kita bisa jamin pasÂtikan mereka akan berangkat sebelum closing date tanggal 17 September nanti,†ujar LukÂman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Lukman mengakui mengalami sejumlah permasalahan teknis yang menghambat pemÂberangkatan para calon jamaah haji tahun ini. Beberapa permasalahan teknis tersebut terkait dengan penyelesaian visa haji meÂlalui sistem e-hajj yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Saudi Arabia. “Kita bisa bayangÂkan jemaah indonesia adalah negara dengan 155.200 visa yang harus diurus. Nah semenÂtara ketentuan yang baru ini dilakukan kepasÂtiannya baru kita terima pertengahan Juni, 18 Juni lebih tepatnya. Jadi kita mulai 19 Juni sampai akhir Agustus itu tidak cukup waktu untuk mengentri data detail,†ujar Mantan Wakil Ketua MPR Periode 2009-2014 tersebut.
Lukman mencontohkan permasalahan teknis dalam sistem e-hajj, yaitu terkait denÂgan entry data para calon jemaah haji yang telah mendaftar. Ia menilai kementerianÂnya sudah bekerja keras selama 24 jam dan bekerja secara rinci untuk menghindari berÂbagai macam kesalahan dalam melakukan entri data para calon jemaah haji.
(Guntur Eko Wicaksono|Yuska)