Sinarmas Land Group serius menjadikan kawasan komersial di BSD City tahap kedua sebagai “Little Tokyoâ€. Ada banyak investor asal negeri Sakura yang tertarik membenamkan dananya untuk membangun properti-properti komersial. Kepastian tersebut disampaikan CEO Group Sinarmas Land, Michael Widjaja, usai seremoni peletakan batu pertama dimulainya pembangunan BRANZ BSD, di Kabupaten Tangerang, belum lama ini.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Michael menuturÂkan, selain AEON Group, Tokyu Land, dan MitsubiÂshi Corporation, ada beberaÂpa nama lainnya yang sudah menyatakan ketertarikannya bekerjasama ataupun menÂgakuisisi lahan siap bangun di kawasan BSD City.
Kendati tidak bersedia meÂnyebutkan nama, Michael memastikan perusahaan-peruÂsahaan tersebut ada yang berÂbasis bisnis properti, maupun industri. Nantinya, dalam satu area komersial, akan berkumÂpul perusahaan-perusahaan Jepang.
“Investor Jepang memang sedang bergairah membidik Indonesia. Kami membuka opsi kerjasama ini dan akan membuat kawasan BSD City sebagai international comÂmercial area semacam ‘Little Tokyo’. tahun depan mereka akan mulai signing,†tutur MiÂchael.
Indonesia menjadi bidikan Jepang, diamini President dan CEO Tokyu Land Corporation, Hitoshi Uemura. Menurut dia, Indonesia adalah pasar yang besar. Bahkan paling besar di antara sesama negara di Asia Tenggara.
Karena itu, Tokyu Land lebih memilih Indonesia ketimbang Vietnam yang juga ekonominya tengah berkemÂbang, atau pun Thailand.
“Pasarnya bagus, dan terus berkembang. Kendati ekonomi dan nilai tukar sedang menuÂrun, namun secara umum Indonesia lebih stabil. Hal ini terlihat dari ongkos konstruksi yang kompetitif, harga lahan dan properti yang masih muÂrah,†papar Uemura.
Sementara faktor lainnya yang menjadi pertimbangan Tokyu Land semakin memÂperkuat ekspansi bisnisnya adalah sejarah kehadiran mereka selama 40 tahun di Indonesia sejak 1975. SehingÂga lebih mudah bagi mereka untuk berbisnis properti di Indonesia. “Kami sudah sanÂgat memahami regulasi, perÂizinan, dan juga pangsa pasar Indonesia,†tambah Direktur Tokyu Land Indonesia, Tai Horikawa.
Tokyu Land bekerjasama dengan Mitsubishi CorpoÂration mengakuisisi lahan di BSD City seluas 5,3 hekÂtar. Mereka akan menggarap apartemen sebanyak 8 meÂnara dengan jumlah 3.000 unit. Tak tanggung-tanggung, dalam membesut pembanÂgunan apartemen bertajuk BRANZ BSD ini, Tokyu memÂbenamkan investasi senilai 300 juta dollar AS atau setara dengan Rp 4,3 triliun. “Tahap pertama sebanyak tiga menara yang berisi 1.256 unit membuÂtuhkan dana sekitar 100 juta dollar AS atau Rp 1,4 triliun,†ujar Horikawa.
Berbeda dengan Tokyu Land, AEON Group justru menggandeng Sinarmas Land Group membentuk usaha paÂtungan melalui PT AMSL IndoÂnesia. Komposisi kepemilikan saham adalah 67 persen AEON Group, dan 33 persen Sinarmas Land Group. Keduanya memÂbangun AEON Mall BSD City senilai 60 juta dollar AS.
Pusat belanja ini dirancang dengan konsep one stop serÂvice untuk memenuhi kebutuÂhan belanja keluarga dengan fasilitas, dan pengalaman belanÂja menarik dan berkualitas. PuÂsat belanja AEON MallBSD City dihadirkan ke Indonesia dengan standar kualitas Jepang, termasÂuk pelayanannya.
Di dalam pusat belanja denÂgan area sewa ataunett leasÂable area (NLA) 77.000 meter persegi dari total luas banguÂnan 170.000 meter persegi, terÂdapat 280 toko. Termasuk 47 toko asal Jepang, dan 25 toko di antaranya merupakan peritel yang baru hadir di Indonesia.
(KPS)