MAKKAH, TODAY — Pemerintah Arab Saudi berjanji akan memberikan santunan kepada korban jatuhnya crane di Makkah. Meski mendapat santunan dari Arab Saudi, pemerinÂtah Indonesia juga tetap memberikan santunan.
“Menurut Bapak ( JK), pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama sudah punya cara untuk pembayaran santunan bagi jamaah haji yang meninggal,†ujar juru bicara JK, Husain Abdullah kepada wartawan, Senin (14/9/2015).
“Karena itu ikut pola tersebut,†sambungnya. Jamaah haji korban crane jatuh dapat asuransi Rp 37 juta, dan bisa segera dicairkan.
Hingga akhir pekan kemarin, toÂtal ada 60.128 jamaah Indonesia telah tiba di Makkah. Dari jumlah itu, 35 orang meninggal dunia karena sakit jantung dan pernafasan.
Sementara data yang meningÂgal dunia akibat kecelakaan crane jatuh di Masjidil Haram berjumlah 10 orang meninggal dan luka-luka 44 orang.
Menuai Kritik
Otoritas Arab Saudi menuai kritiÂkan dari anggota parlemen Iran terÂkait tragedi crane jatuh di Masjidil HaÂram. Anggota parlemen ini menilai, otoritas Saudi seharusnya tidak lagi mengelola pelaksanaan ibadah haji.
“Insiden ini sebagai akibat dari kelalaian dan kecerobohan rezim Saudi dan mereka seharusnya meÂningkatkan keselamatan dalam proyek pembangunan di sekitar KaÂbah,†ucap anggota senior parlemen Iran, Hedayatollah Mir-Moradzehi kepada kantor berita Iran, Fars News Agency atau FNA, Senin (14/9/2015).
Mir-Moradzehi sangat menyayÂangkan tragedi yang sejauh ini meÂnewaskan 111 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya. Dia meÂnyatakan, jika negara-negara Muslim yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OIC) mengambil tanggung jawab atas penanganan pelaksanaan ibadah haji, maka hasil yang lebih baik akan didapat.
Ditambahkan Mir-Moradzehi yang juga penganut Sunni ini, Kabah tidak hanya milik Arab Saudi, melainÂkan untuk seluruh umat Muslim. Oleh karena itu, lanjutnya, seluruh negara Muslim harus bekerja sama dalam mengatur dan mengelola ibadah haji.
Hal senada disampaikan oleh anggota parlemen Iran lainnya, Javad Jahangirzadeh dari Komisi KeamanÂan Nasional dan Kebijakan Luar NegÂeri. Jahangirzadeh menyebut otoritas Saudi tidak mampu menangani dan mengelola pelaksanaan ibadah palÂing penting bagi umat Islam.
“Rezim Saudi menunjukkan bahÂwa mereka tidak memiliki kemamÂpuan untuk menjamin keselamatan para jemaah dan mengelola ibadah haji,†sebutnya kepada FNA.
Sementara itu, Pemimpin TerÂtinggi Iran Ayatollah Seyed Ali Khamenei menyampaikan duka cita mendalam bagi setiap keluarga korban dari tragedi yang terjadi pada Jumat (11/9). Dalam pesannya, Khamenei menyatakan simpati bagi keluarga korban dan meminta perÂawatan medis yang memadai bagi seÂtiap jemaah haji asal Iran yang menÂjadi korban luka.
(Alfian Mujani)