Berita-2JAKARTA, Today – Laba bank umum rontok hingga 12,99% pada paruh pertama tahun ini. Yakni, dari sebesar Rp 58,435 triliun pada semester pertama tahun lalu menjadi hanya Rp 50,843 triliun per 30 Juni 2015.

Berdasarkan Statistik Per­bankan Indonesia seperti di­lansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penurunan laba paling tajam terjadi pada kelom­pok bank campuran. Laba bank campuran anjlok hingga negatif 64,19%, yaitu dari Rp 2,134 triliun menjadi Rp 764 miliar.

Diikuti oleh laba bank as­ing yang melorot 26,51% men­jadi hanya Rp 3,397 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,623 triliun. Laba kelompok bank umum swasta nasional devisa juga turun 19,07% menjadi Rp 15,273 trili­un dan bank umum swasta na­sional non devisa minus 4,48% menjadi Rp 1,214 triliun.

BACA JUGA :  Cemilan saat Pulang Teraweh dengan Sempol Ayam Pedas Saus Keju yang Enak Anti Gagal

Tak ketinggalan, laba kelom­pok bank pelat merah juga ikut merah dengan penurunan 4,25% dari Rp 26,076 triliun pada Juni 2014 lalu menjadi hanya Rp 24,966 triliun pada periode yang sama tahun ini.

BACA JUGA :  Film Kiblat Menuai Kontroversi, MUI Beri Alasannya

Adapun, penurunan laba bank umum dikarenakan per­tumbuhan beban operasional dan bunganya lebih tinggi ketimbang pendapatan opera­sional. Beban operasionalnya melesat 27,7%. Sementara, pen­dapatan operasionalnya hanya tumbuh 17%. Selain itu, pen­dapatan bunga bersihnya juga naik tidak lebih dari 10,85%.

Secara keseluruhan, pe­nurunan laba bank umum ini tak terlepas dari mengen­durnya penyaluran kredit ke masyarakat. Permintaan kredit yang lesu ini dikarenakan kondisi ekonomi nasional dan global yang suam-suam kuku, termasuk penurunan harga ko­moditas.

(Adil | net)

============================================================
============================================================
============================================================