Pengoleksi 15 juara dunia Grand Prix, Giacomo Agostini, berpendapat kalau rider veteran Movistar Yamaha, Valentino Rossi, sangat berpeluang menjuarai MotoGP musim ini.
Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
Menurut Ago, sapaan Agostini, peluang The Doctor bahkan sudah 80 persen. Hal ini disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan GPOne, Selasa (15/9/2015).
Setelah finis kelima di MotoGP San Marino yang dihelat di Sirkuit Misano, Minggu 13 September 2015, Rossi kini masih bercokol di puncak klasemen sementara rider.
Dia unggul 23 poin dari tandemÂnya di Tim Garputala, Jorge LorenÂzo, yang gagal finis. Dengan menyÂisakan lima seri, Ago yakin siapa saja masih bisa menjadi juara. Namun, The Doctor diyakininya punya peluÂang paling besar.
“Persaingan untuk gelar juara dunia MotoGP masih terbuka lebar. Meski begitu, saya yakin Vale meraih gelar juara kedelapannya di Premier Class musim ini.
Kekuatan Vale bukan hanya pada kondisi fisiknya yang luar biasa meski tak muda lagi, tapi juga pada isi kepalanya.
Dia sepertinya tahu bagaimana cara mengendalikan balapan dan konsisten meraih poin. PersentaseÂnya? Ia punya 80 persen peluang meraih gelar juara dunia,» celoteh Ago.
Tak lupa, Ago juga sedikit berkelakar soal rekornya yang bisa saja dipecahkan Rossi sebelum rider 36 tahun itu pensiun dari dunia balÂap motor.
Rossi kini telah mengoleksi 112 kemenangan selama berkarir di Grand Prix, hanya tertinggal 10 keÂmenangan saja dari rekor Agostini.
“Untuk memenangkan gelar juara dunia musim ini, sebaiknya dia tidak terus menang dan mengeÂjar rekor saya! Saya akan bicarakan ini dengannya. Saya akan menyÂuruhnya finis kedua atau ketiga saja. Musim depan baru dia boleh menang lagi,†terang Ago.
Syukuri Apa yang Ada
Valentino Rossi finis kelima dalam race GP San Marino, MinÂggu 14 September 2015. Hanya mendapatkan 11 poin tambahan, pembalap andalan Movistar Yamaha ini tetap bersyukur.
Meski diancam awan mendung, Rossi melesat sejak start dan sukses mempertahankan urutan tiga hingÂga tikungan pertama. Bahkan, dia terus meninggalkan Dani Pedrosa dan bisa menempel ketat Jorge LoÂrenzo dan Marc Marquez.
Performa Rossi kian meyakinkÂan karena dia mencatatkan waktu putaran 1 menit 33.894 detik, yang mana itu adalah fastest lap di perÂlombaan. Pembalap berkebangsaan Italia ini pun langsung menyabet poÂsisi satu saat lomba diguyur hujan.
Namun, strateginya yang menguÂlur-ulur masuk pit untuk kali kedua ternyata keliru. Rossi langsung terÂtinggal oleh Marc Marquez, Bradley Smith, Scott Redding dan Loriz Baz. Dia lantas harus mengakhiri lomba di posisi lima, atau setidaknya lebih baik dari Lorenzo yang terjatuh di lap 21.
“Benar bahwa klasemen jauh lebih penting daripada memenangi race. Beruntung, Jorge kecelakaan dan saya bisa meraih tambahan 11 poin. Ini bagus untuk klasemen. Tapi memalukan gagal naik di poÂdium, sebab saya ingin mengklaim tiga besar di depan seluruh penonÂton,†kata Rossi, seperti dilansir MoÂtoGP.com.
“Itu adalah balapan yang gila dan Anda harus mengganti motor dua kali. Anda membutuhkan keÂberuntungan dan berpikir cepat unÂtuk memahami situasi. Lima masih tergolong hasil bagus dan kami sekaÂrang menatap lomba di Aragon,†tandasnya. (*)