PT Indocement TungÂgal Prakarsa Tbk (InÂdocement) berkolabÂorasi dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Kementerian PeÂkerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) mengembangÂkan teknologi rumah pabrikasi sederhana, sehat, dan berkualiÂtas atau disebut RISHA-IndoceÂment.
Pembangunan perdana rumah berteknologi RISHA-InÂdocement ini akan dilaksanakan pada hari ini, Selasa (22/9/2015), di Desa Tanjung Anom, KecaÂmatan Mauk, Tangerang. PemÂbangunan perdana juga akan ditandai dengan pemasangan perdana panel RISHA-IndoceÂment.
Teknologi RISHA-Indocement merupakan konsep rumah pabrikasi berbasis semen denÂgan menggunakan komponen pracetak berukuran modular. Teknologi ini cocok digunakan untuk membangun rumah inÂstan, sehat dan sederhana yang berkualitas serta terjangkau.
Komponen utama penduÂkung teknologi rumah instan ini adalah panel struktur utaÂma, panel dinding dan kusen beton. Kombinasi dari kompoÂnen-komponen tersebut meÂmungkinkan pembangunan satu unit rumah dilakukan dalam hitungan jam.
Seluruh pengendalian kualiÂtas setiap komponen dilakukan di industri pabrikasi, sehingga setiap rumah yang dibangun memiliki standar kualitas yang sama. Teknologi ini sangat meÂmungkinkan untuk mencipÂtakan unit-unit produksi dalam skala kecil berbasis penduduk lokal.
Teknologi “knock downâ€
RISHA sejatinya merupakan sebuah penemuan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dalam waktu singkat. Oleh karena itu, diseÂbut sebagai teknologi instan, dengan menggunakan bahan beton bertulang pada struktur utamanya.
Inovasi ini didasari oleh kebuÂtuhan akan percepatan penyeÂdiaan perumahan dengan harga terjangkau dengan tetap memÂpertahankan kualitas bangunan sesuai Standar Nasional IndoneÂsia (SNI). Sebagaimana diketahui, pertumbuhan rumah baru setiap tahunnya sangat tinggi, yaitu mencapai 800.000 unit per tahun. Sedangkan sebaÂgian besar yakni 70 persen kelompok masyarakat kita termasuk berpenghasilan renÂdah, dan cukup berat untuk mendapatkan rumah layak huni baik beli maupun sewa.
Pada sisi lain, muncul kekhawatiran kerusakan lingÂkungan akibat konsumsi baÂhan bangunan yang berasal dari sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan peruÂmahan beserta infrastrukÂturnya. Hal ini tentu saja berbanding terbalik dengan kemampuan sumber daya alam untuk memulihkan kemÂbali, artinya bila target penyeÂdiaan perumahan terpenuhi maka akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Pada gilirannya, akan berdampak pada stabilitas kehidupan masyarakat.
Sementara untuk pengemÂbangan RISHA, setiap komÂponennya sudah diperhitungÂkan untuk dapat digunakan pada fungsi beragam, seperti digunakan untuk pondasi, sloof, kolom, balok, kuda-kuÂda termasuk dinding.
Bahkan pada beberapa penerapan di lapangan komÂponen-komponen RISHA ini juga digunakan untuk pemÂbangunan infrastruktur, sepÂerti menara air, kanstin jalan, drainase jalan, jalur pedestriÂan, dan kebutuhan lansekap macam bangku, meja, prasasÂti, dan landasan helikopter.
(Apri/KPS)