Ismet Ali
Master Coach Soft Skills
Kota Bogor semaÂkin padat penÂduduknya . Sehingga keÂmacetanpun telah meÂmakan banyak waktu rakyatnya. Tanpa disadari kemacetan kota juga telah meÂnyebabkan rakyat haÂrus membuang energi untuk kegiatan yang tidak produktif. Libur panjang telah mengakibatkan terjadinya kemacetan yang semakin parah di kota Bogor.
Kemacetan sebuah kota meÂmang disebabkan oleh multi faktor. Akibatnya masalah keÂmacetanpun tidak akan bisa diselesaikan secara instan. SeÂbagaimana kita sadari bahwa waktu dan energi bukanlah sumÂberdaya yang terbarukan. Sekali mereka berlalu, mereka tidak akan kembali lagi.
Agar masyarakat kota Bogor dapat menggunakan energi seÂcara efektif dan efisien, maka sudah saatnya dalam kehidupan sehari-hari menggunakan check list untuk melakukan pengelomÂpokan berbagai kegiatan. Sehingga dapat dilakuÂkan terintegrasi dan berurutan. Secara detail proses check list itu dapat dilakukan dengan 3 cara berikut.
Pertama , memotong beberapa kegiatan yang biasanya harus dilakuÂkan setiap hari. Agar energi Anda efisien, maka perlu menentukan dulu kriteria kegiatan itu apakah: mendesak atau penting. Saran yang bisa diberikan adalah poÂtong kegiatan-kegiatan yang tidak mendesak. Selesaikan dulu yang mendesak baru kegiatan yang penting.
Kedua, berkegiatan lebih efisien. Masyarakat yang cerdas harus tahu berapa biaya yang haÂrus dikeluarkan dari kemacetan per jam di kotanya. Caranya gamÂpang, jumlahkan total pendapaÂtan Anda selama setahun dibagi 230 hari kerja efektif setelah dikurangi cuti dan liburan. Angka itu selanjutnya dibagi 8 jam perhari. Pendapatan per jam itu dapat disetarakan biaya yang Anda keluarkan jika terperangkap macet dalam 1 jam.
Ketiga, rencanakan pengguÂnaan energi setiap hari. PerencaÂnaan yang baik dan benar adalah setengah dari kesuksesan. Agar sukses terjadi setiap hari, maka perencanaan energi berkegiatan di kota Bogor setiap harinya harus direncanakan. Kalaupun dalam perjalanan waktu terjadi sesuatu yang diluar rencana, maka Anda akan cepat bisa melakukan antisiÂpasi untuk segera kembali ke renÂcana semula.
Perencanaan penggunaan energi memang sepele, tetapi ingatlah bahwa kesuksesan biasanya dibangun dari hal-hal yang sepele. (*)
Bagi Halaman