• Sakit pinggang (kiri/kanan sesuai dengan posisi batu).
  • Sakit perut, rasa tegang atau menyesak. Lokasi sakit perut sesuai dengan lokasi batunya.
  • Pada laki-laki, sakit perut menjalar ke buah zakar jika batunya mendekati kantong kemih.
  • Rasa ingin buang angin tapi susah buang angin.
  • Rasa ingin buang air besar tapi susah buang air besar.
  • Gangguan buang air kecil, seperti :
  • Tidak bisa kencing sama sekali
  • Rasa ingin buang air kecil tapi susah buang air kecil
  • Sebentar-sebentar kencing dalam jumlah sedikit
  • Kencing tersendat-sendat / menetes-netes
  • Kencing berwarna kemerahan atau kencing berdarah

“Angin Duduk” Karena Usus Buntu Yang Pecah Atau Hampir Pecah

Infeksi yang diikuti proses peradangan akut di usus buntu – dalam medis disebut appendicitis akut, tentu memberikan keluhan-keluhan perut bagi penderitanya.

Usus buntu akut ( appendicitis akut ) dapat menunjukkan gejala atau keluhan dan tanda-tanda seperti :

  • Sakit ulu hati ( sering menjadi gejala awal dari usus buntu )
  • Perut kembung
  • Buang angin kurang
  • Buang air besar kurang, atau sering tapi sedikit-sedikit
  • Mual, muntah
  • Sakit perut bagian kanan bawah, terutama jika berdiri tegak atau melengkungkan badan ke belakang ; berkurang jika membungkuk­kan badan atau jika duduk
BACA JUGA :  Rahasia Orang Jepang Miliki Kulit Mulus dengan Konsumsi Makanan Sehat Ini

Pada saat usus buntu hampir pecah atau sudah pecah, timbullah rasa nyeri hebat di semua bagian perut yang disertai rasa tegang perut atau rasa perut menyesak atau rasa perut mengeras. Bersamaan dengan itu timbul juga rasa ingin buang angin tapi susah, rasa ingin buang air besar tapi susah. Inilah yang membuat penderita merasa mengalami “angin duduk”.

“Angin Duduk” : Istilah Rancu Yang Perlu Diluruskan

Jika kita mengerti semua penjela­san di atas, kita tahu bahwa sesungguhnya tidak ada penyakit angin duduk. “Angin duduk” bukan istilah resmi dalam ilmu kedokter­an. “Angin duduk” hanya sebuah istilah awam yang dipakai dalam masyarakat kita untuk keluhan nyeri dada atau nyeri perut yang hebat dan mendadak sebagai keluhan utamanya.

Jika gejala atau keluhan-keluhan “angin duduk” yang dimaksud disebabkan oleh sumbatan pem­buluh darah jantung, dunia medis menyebut penyakit ini sebagai “Sindrom Koroner Akut”. Jika gejala atau keluhan-keluhan “angin duduk” yang dimaksud disebabkan oleh penyakit-penyakit di dalam perut (seperti contoh-contoh di atas), dunia medis menyebut kondisi ini sebagai “Akut Abdo­men”.

Keluhan “angin duduk” -sep­erti telah dijelaskan di atas, bisa disebabkan oleh bermacam-macam penyakit yang berat dan bersifat gawat darurat dan sering berakibat fatal bagi penderitanya. Oleh karena itu, menyimpulkan seseorang menderita penyakit “angin duduk” sebagai penyakit finalnya sungguh sangat tidak bisa dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA :  Konsumsi Ini Sebelum Tidur, 3 Minuman Penghancur Lemak Perut

Menerima/menghadapi penderita dengan keluhan “angin duduk”, para dokter Indonesia harus bisa secara singkat dan tepat melaku­kan anamnesa (tanya jawab) dan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika memungkinkan) untuk segera menyimpulkan apa sesungguhnya penyakit yang diderita oleh pasien yang datang dengan keluhan utama “angin duduk”.

Di negara kita – dari Sabang sampai Merauke, ada banyak orang yang disebut-sebut meninggal kare­na “angin duduk”. Keluarga yang ditinggalkan pun sering menyebut “angin duduk” sebagai penyebab kematiannya. Padahal ada banyak kemungkinan penyakit yang mem­berikan keluhan atau gejala dan tanda-tanda “angin duduk” yang semuanya bisa dijelaskan secara medis. Beberapa di antara penye­bab “angin duduk” itu berpotensi menimbulkan kematian dalam waktu singkat, seperti serangan sumbatan pembuluh darah jan­tung (sindrom koroner akut).

Jika ada orang yang benar-benar merasa mengalami keluhan atau gejala “angin duduk” seperti uraian di atas, maka ia harus harus segera mencari dan mendapatkan perto­longan medis. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================