redb_abud_2010-2Kondisi Tim Red Bull semakin buruk setelah ditinggal pemasok mesinnya, Renault. Usai perlombaan di Suzuka Jepang, Tim Red Bull harus menghadapi kenyataan bahwa bos mereka, Dietrich Mateschitz, kehilangan gairah di ajang balap jet darat tersebut

Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]

Pernyataan itu ter­lontar dari man­tan pembalap Niki Lauda dan seka­ligus pemimpin non-eksekutif Mercedes.

Menurut Lauda, Mate­schitz kehilangan keinginan untuk bertarung di Formula One (F1). Lauda menilai pria asal Austria tersebut tidak berusaha keras untuk menc­ari mesin pengganti Renault.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Optimis Raih Poin di Laga Piala Asia U-23 Lawan Australia

“Mateschitz, menurut saya, tidak mendorong dirin­ya lebih jauh. Dia tidak seper­ti pemimpin di tahun-tahun sebelumnya,” ujar Lauda, sebagaimana dilansir Euros­port, Senin (28/9/2015).

“Menurut pendapat saya, Mateschitz kehilangan gai­rah di F1. Saya mengenalnya sudah lama, dan biasanya ia adalah master dari semua ini. Tapi sekarang, ia belum terlibat sama sekali,” tambah mantan juara dunia tiga kali tersebut.

BACA JUGA :  Jonatan Christie Juara Badminton Asia Championship 2024

Sebagai catatan, pembal­ap dan Tim Red Bull pernah menjadi juara dunia seban­yak empat kali sejak 2010. Musim balapan 2015, Red Bull menggunakan mesin dari Renault.

Namun, Renault memu­tuskan untuk tidak memasok mesin karena enggan di­persalahkan setiap Red Bull mengalamai kekalahan.

Menanggapi tindakan Renault, Red Bull saat ini mencari pemasok mesin un­tuk bisa bersaing di F1. Red Bull diisukan akan menggu­nakan mesin Ferrari setelah Mercedes menolak mem­bantu. (*)

============================================================
============================================================
============================================================