Kondisi Tim Red Bull semakin buruk setelah ditinggal pemasok mesinnya, Renault. Usai perlombaan di Suzuka Jepang, Tim Red Bull harus menghadapi kenyataan bahwa bos mereka, Dietrich Mateschitz, kehilangan gairah di ajang balap jet darat tersebut
Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
Pernyataan itu terÂlontar dari manÂtan pembalap Niki Lauda dan sekaÂligus pemimpin non-eksekutif Mercedes.
Menurut Lauda, MateÂschitz kehilangan keinginan untuk bertarung di Formula One (F1). Lauda menilai pria asal Austria tersebut tidak berusaha keras untuk mencÂari mesin pengganti Renault.
“Mateschitz, menurut saya, tidak mendorong dirinÂya lebih jauh. Dia tidak seperÂti pemimpin di tahun-tahun sebelumnya,†ujar Lauda, sebagaimana dilansir EurosÂport, Senin (28/9/2015).
“Menurut pendapat saya, Mateschitz kehilangan gaiÂrah di F1. Saya mengenalnya sudah lama, dan biasanya ia adalah master dari semua ini. Tapi sekarang, ia belum terlibat sama sekali,†tambah mantan juara dunia tiga kali tersebut.
Sebagai catatan, pembalÂap dan Tim Red Bull pernah menjadi juara dunia sebanÂyak empat kali sejak 2010. Musim balapan 2015, Red Bull menggunakan mesin dari Renault.
Namun, Renault memuÂtuskan untuk tidak memasok mesin karena enggan diÂpersalahkan setiap Red Bull mengalamai kekalahan.
Menanggapi tindakan Renault, Red Bull saat ini mencari pemasok mesin unÂtuk bisa bersaing di F1. Red Bull diisukan akan mengguÂnakan mesin Ferrari setelah Mercedes menolak memÂbantu. (*)