batik-YANE-bu-walikota-(2)BOGOR, TODAY — Ketua De­wan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bogor Yane Adrian Bima Arya mengaku bang­ga karena Kota Bogor memiliki produk batik yang khas.

‘’Batik adalah identitas suatu daerah. Dalam sehelai kain batik terdapat motif yang menunjukkan potensi daerah tertentu, bangga Kota Bogor memiliki batik,’’ kata Yane dalam acara memperingati Hari Batik Nasional di Galeri Bogor Batik Tradisiku, Jl Jalak Nomor 2, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat (2/10/2015). Menurut Yane, pada zaman dahulu batik hanya digunakan pada acara res­mi. Sekarang, lanjut istri Walikota Bo­gor Bima Arya ini, batik bisa digunakan dalam berbagai kegiatan, bekerja bah­kan acara santai. Juga digunakan berb­agai kalangan dan usia.

Yane mengaku menggunakan batik sebagai refleksi rasa cinta dan peng­hormatan kepada pelestarsian produk budaya bangsa. Di hari batik nasional ini, diharapkan generasi muda bangga terhadap batik dan ikut melestarikan warisan budaya bangsa ini. “Kami akan terus kembangkan dalam binaan. Kita akan bentuk kampung batik sesuia karakter masyarakat Kota Bogor,” kata dia.

Wanita yang juga pandai melukis ini, menang memiliki semangat untuk menggali potensi-potensi seni dan bu­daya yang ada di Kota Bogor. Salah satu yang sedang dia rintis adalah mem­bangun kampung batik di Kota Bogor seperti halnya kampung batik yang ada di pusat-pusat batik Jawa seperti Solo, Yogyakarta, Pekalongan, dan Lasem.

BACA JUGA :  Pencok Kentang Betawi, Makanan Renyah yang Gurih Bikin Nagih

Miliki 90 Motif Batik

Berdasarkan catatan terkini, Kota Bogor ternyata sudah memiliki 90 mo­tif batik khas yang terinspirasi dari sim­bol-simbol yang ada di kota hujan ini. Pencipta motif batik khas Kota Bogor paling produktif dibukukan oleh Batik Bogor Tradisiku (BBT).

Pemilik Bogor Batik Tradisiku, Siswaya mengatakan, belum lama ini pihaknya mendapatkan anugrah dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Hery­awan dengan kategori inovasi batik ter­baru. Beberapa penghargaan juga disa­bet BBT dari Wali Kota Bogor, Meneteri Perindustrian, dan Menteri Perdagan­gan serta penghargaan lainnya.

“Setelah menciptakan 90 motif yang khas Kota Bogor, kedepan kami akan selalu melakukan inovasi un­tuk memajukan batik Bogor ini,” ujar Siswaya kepada pers, Jum’at (2/10) sore.

Menurut Siswaya, batik khas Bogor yang paling digemari pembeli adalah batik motif hujan gerimis dengan mengambil inspirasi latar Kota Bogor sebagai kota hujan. Ada juga motif Kujang dan Kijang, Batutulis, Sempur, serta Teratai. “Penghargaan inovasi diperoleh karena kami menemukan inovasi baru dalam membatik dengan jenis mozaik batik. Itu terbuat dari kain percak yang sudah tidak terpakai dan diolah kembali untuk dimanfaatkan. Bahkan ditempelkan pada media-me­dia tas, sepatu wanita, kendi, guci,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Remaja di Cicalengka Bandung Dibacok Geng Motor Slotter

Siswaya tak memungkiri bahwa sampai saat ini batik masih kurang di­minati oleh generasi muda. Padahal sudah berbagai cara dilakukan untuk mengenalkan batik, khususnya batik khas Bogor ini. “Kami sangat terbuka apabila anak muda Kota Bogor ingin melihat workshop, sehingga generasi muda dapat mengetahui cara memba­tik dan melihat batik Bogor,” tegasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pari­wisata dna Ekonomi Kreatif (Disbud­parekraf) Sahlan Rasyidi yang juga hadir di acara ini, ikut berkomentar. Menurut dia, semua orang harus mengingat tradisi dan alam, seperti di Kota Bogor yang lekat dengan hujan maka dibuat batik bercorak hujan atau gerimis.

“Masyarakat Indonesia harus betul-betul mecintai batik, minimal sebulan sekali menggunakan batik seperti pe­lajar dan pegawai yang memang sudah ada jadwalnya. Saya akan menghimbau hotel dan mall agar memasarkan batik khas Bogor,” ungkapnya.

(Rizy Dewantara)

============================================================
============================================================
============================================================