- Manghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah. Fungsi empedu sebagai pengemulsi lemak.
- Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit peÂnyakit.
- Mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan gula, serta mengatur kadar gula dalam darah.
- Membentuk protein tertentu dan merombaknya.
- Tempat untuk mengubah provitamin A menjadi vitamin A
- Tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen yang berperan dalam pemÂbekuan darah.
- Mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh.
Gejala hepatitis B dapat berpengaruh kepada fungsi hati. Untuk penderita hepaÂtitis B kronis, biasanya mereka tidak memÂpunyai gejala. Namun ketika imun tubuh penderita hepatitis B memburuk, maka hati bisa meradang, hal ini menyebabkan terjadinya sirosis hati atau terjadi luka yang sangat parah pada organ hati. Ketika ini terjadi, tanda-tanda dan gejala muncul.
Kita harus selalu ingat bahwa menceÂgah lebih baik daripada mengobati. Salah satu cara pencegahan penyakit hepatitis B adalah dengan melakukan vaksinasi hepaÂtitis B. Saat ini vaksinasi hepatitis B mudah didapat walaupun harganya masih terlalu mahal. Berhati-hati terhadap apa yang kita pakai juga merupakan cara yang efektif untuk mencegah penyakit hepatitis B. Dan jika Anda merasa bahwa Anda terinfeksi penyakit hepatitis B, maka segera kunjungi balai pengobatan kami dan mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah orang lain terinfeksi.
Komplikasi Penyakit Hepatiti B
Komplikasi penyakit hepatitis B yang paling parah adalah kematian. Penyakit hepatitis B merupakan salah satu peÂnyebab kematian tertinggi akbat dari kegagalan fungsi hati. Dan ditambah juga dari suatu penelitian yang menunjukkan penyakit hepatitis B mempunyai resiko untuk terjadi penyakit kanker hati sebesar 200 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap penyakit hepatitis B.
Selain itu, beberapa faktor juga berÂperan aktif pada penyakit hepatitis B:
- Adanya beberapa waktu atau episode yang spontan dari penyakit hepaÂtitis B yang mengalami masalah eksaserÂbasi dan juga replikasi yang lebih menÂjurus pada arah dekompensasi dan juga progresivitas pada penyakit hati penderita yang sebelumnya sudah pernah mengalaÂmi penyakit hati ringan dan juga stabil.
- Bentuk yang ringan dari jeÂnis penyakit hepatitis kronik persisten, dan sewaktu-waktu akan bisa berubah menÂjadi progresif kemudian hepatitis kronik yang aktif dan juga bisa berubah menjadi sirosis hati.
- Pada penyakit hepatitis B yang bisa bertindak sebagai reservoir atau seÂbagai sumber dari terjadinya infeksi pada daerah sekitar hati. Kortiosteroid yang tiÂdak mampu melakukan pengobatan pada penyakit hepatitis B yang kronik, dan disÂamping itu juga dalam waktu yang lama akan menyebabkan replika dari penyakit hepatitis B serta mencegah kehilangan HbeAg yang ada di dalam serum si pendÂerita.
(Latifa Fitria/net)