11326173_781942955251605_1019705764_nPamor kuliner jadul (jaman dulu) mulai bergairah dalam setahun terakhir. Tentunya, tak hanya menghidupkan kembali nafas makanan yang sempat hilang di pasaran, para pelaku usaha kreatif pun memberikan sentuhan kekinian baik dari sisi bentuk maupun rasa. Pemuda asal Bogor, Angga Kemal Putra, ini misalnya. Lewat bendera usaha Banana Chic, Angga mengkreasikan es pisang cokelat atau yang pernah sohor dengan sebutan Es Kulkul di kota hujan ini. Seperti apa?

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Masa lalu memang selalu membuat rindu. Banyak kenangan yang mungkin hilang dan tidak bisa di­dapat di masa sekarang. Seperti sejumlah makanan dan minuman ringan yang pernah menjadi tren ketika tahun 1980 hingga 1990-an.

Es Kulkul salah satunya. Meski bukan es seu­tuhnya, kudapan lawas ini sudah terlanjur dicap demikian oleh masyarakat ketika itu. Pisang din­gin yang dilumuri cokelat ini menjadi jajanan fa­vorit anak-anak hingga remaja ketika itu.

Seolah ingin bernostalgia, pemuda Bogor, Angga Kemal, mendirikan usaha Banana Chic yang menawarkan produk unggulannya, yakni frozen banana atau Es Kulkul. Pria kelahiran 10 Juli 1992 itu mengemas es kulkul buatannya den­gan sentuhan kekinian sehingga menarik perha­tian pembeli.

“Binis kuliner di Indonesia khususnya di Bo­gor sangat pesat perkembangannya, mulai ber­munculan makanan unik. Saya sendiri nggak mau ketinggalan dengan mencoba bikin terobo­san. Memang ini jadul banget, tapi diracik den­gan sentuhan baru,” ungkap Angga kepada BO­GOR TODAY di workshop-nya Perumahan Taman Yasmin, Jalan Palem Raja 3, Jumat (16/10/2015).

Sentuhan baru yang dimaksud Angga adalah dari sisi bahan baku hingga topping. Ia menjelas­kan, karena bahan baku utamanya adalah pi­sang, Angga memilih pisang terbaik dan berkual­itas, yakni pisang jenis cavendish. Pisang ini merupakan komoditas buah tropis yang sangat popular di dunia.

“Kualitas Sunpride pisangnya. Nah, selain pi­sang bahan baku utama lainnya adalah cokelat. Untuk cokelat merupakan resep keluarga jadi dibuat secara home made. Nah, yang membe­dakan dengan es kulkul jadul adalah adanya va­riasi topping yang enak dan menarik, mulai dari Crunchy Milo, Crispy Vanilla, Penaut, Cheese Wa­fer, Oreo, Froot Loop, Marsmellow, dan topping yang paling baru ini ada Honey Flakes,” jelasnya.

Awal tahun, tepatnya 10 Januari 2015, ma­hasiswa Universitas Trisakti ini memulai bisnis frozen banana tersebut. Sejauh ini, Angga masih fokus untuk menjualnya via sosial media seperti Instagram (@bananachic.id) dan LINE (anggake­mal atau @vix1512w) lantaran masih disibukan dengan kuliahnya.

“Kami juga melakukan layanan COD atau de­livery dengan jasa ojek online. Tidak ada mini­mum order, berapapun jumlahnya siap dilay­ani,” tandas dia.

Sejauh ini, kata dia, produk-produk unggulan­nya nanyak diserap oleh kalangan wanita dengan rentang usia 13-30 tahun. “Ada pelajar, maha­siswa, pekerja, bahkan ibu muda yang ingin ber­nostalgia dengan jajanan ini. Tapi pria juga ada aja yang beli,” katanya.

Mengenai harga, Banana Chic membanderol produknya dengan harga Rp10 ribu untuk edisi regular dan Rp12 ribu untuk bite editions. “Kalau regular ukurannya satu pisang dengan pili­han satu topping. Yang bite editions ukuran kecil berjumlah 6 pcs dan bisa pilih dua topping,” terangnya.

Untuk memperkenalkan produk dan mempertahankan pasar, Angga juga men­gaku sering mengikuti event-event pen­tas seni di sekolah-sekolah. “Kalau rasa, yang pasti, lidah tidak bisa bohong, rasa dijaga. Sentuhan kepada pelanggan lewat pelayanan maksimal juga perlu. Ke depan, saya punya sebuah mimpi untuk buka outlet di Kota Bogor, awal tahun di luar kota. Bagaimana pun sangat penting sekali keberadaan toko. Insya Al­lah tahun ini,” pungkasnya.

(Apriyadi Hidayat)

============================================================
============================================================
============================================================