bimaaaaaBOGOR TODAY – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menghim­bau masyarakat Kota Bogor berhati-hati gunakan media sosial (medsos). Pasalnya, dunia maya yang memiliki sejumlah pelu­ang baik tersebut juga bisa menjadi ancaman.

“Media sosial ibarat memiliki dua mata pisau, bisa jadi berkah tapi bisa juga jadi musibah,” kata Bima saat menjadi Keynote Speaker dalam Diskusi bertema “Hati-Hati dengan Media Sosial: Tantangan dan Peluangnya untuk Kota Bogor” di Bogor Green Room, Balai Kota Bogor, kemarin.

Bima memaknai medsos sebagai sarana untuk memban­gun jaringan dan mengetahui perkembangan informasi terkini. Secara positif, dunia maya dinilai egaliter dan bisa menjadi sa­rana pergaulan yang baik.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Akui Keunggulan Qatar di Piala Asia U-23 2024

Akan tetapi, sejumlah hal negatif juga bisa ditimbulkan du­nia maya yang liar dan anonim. Salah satunya, Bima pernah memiliki pengalaman negatif saat akun medsosnya diretas dan disalahgunakan. “Walaupun bermanfaat tapi juga bisa berbahaya, terlebih untuk anak-anak. Karena itu, saya dan istri saya membatasi penggunaan gadget untuk anak-anak kami,” ujarnya dalam kegiatan yang diorganisir oleh para relawan Bo­goh Ka Bogor itu.

Ia berharap, penggunaan medsos dibarengi dengan pema­haman dan kesadaran yang baik. Pemanfaatan IT dan medsos diharapkan bisa digunakan untuk kemajuan Kota Bogor.

BACA JUGA :  Membuat Sambal Leunca Cabai Hijau untuk Santapan saat Makan Bareng Keluarga

Dalam kesempatan yang sama, Pegiat Medsos, Hariqo Wibawa Satria menyampaikan sejumlah peluang dari media sosial untuk Kota Bogor. Misalnya, Medsos bisa digunakan un­tuk mempromosi­kan aset potensial di Kota Bogor seperti tem­pat pariwisata, produk lokal, kuliner, atau sosok-sosok yang menginspi­rasi.

Selain itu, ujar Hariqo, Medsos dapat digu­nakan untuk mengawasi kinerja p e m e r i n t a h kota dan SKPD. Kon­trol sosial juga bisa dilaku­kan oleh s i a p a s a j a , dengan m e ­n y am­p a i k a n ajakan baik di akun Medsos masing-mas­ing. “Sekarang semua orang adalah media, semua orang adalah kantor berita, semua orang wartawan, pe­mimpin redaksi, sekaligus pemiliknya,” tuturnya.

(Guntur Eko|Yuska Apitya)

============================================================
============================================================
============================================================