Bambang-Brodjo2-600x400JAKARTA, TODAY — Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2015 diperkirakan berada di level 4,8-5%. Keyakinan ini ditopang kenaikan investasi dan belanja pemerintah yang mu­lai mengalir.

Menteri Keuangan Bambang Brodjone­goro menjelaskan, per­tumbuhan ekonomi antara 4,8-5% ini dis­umbang dari konsumsi tetap, investasi pemerintah, dan konsumsi pemerintah yang memi­liki peranan lebih besar. ‘’Ya, opti­mis di level 4,8-5%,’’ kata Menkeu di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Sementara itu, secara tahunan (full year), angka pertumbuhan eko­nomi di tahun ini berdasarkan APBN Perubahan 2015 adalah 5,2%, dari target sebelumnya sebesar 5,8%.

Sedangkan asumsi pertumbuhan ekonomi pada 2016 disepakati 5,3%, setelah direvisi dari angka sebelum­nya 5,5%. Sementara kurs rupiah ter­hadap dolar Amerika diasumsikan Rp 13.900/USD, berubah dari asumsi sebelumnya Rp 13.400/USD.

BACA JUGA :  Gula Darah Naik saat Lebaran Bisa Disebabkan 8 Makanan dan Minuman Ini

Tidak Tercapai

Sementara itu, target pajak tahun ini Rp 1.294 triliun dipasti­kan tidak akan tercapai. Akan ada shortfall (kekurangan target) pajak Rp 130 triliun-Rp 140 triliun. Men­keu sangat berharap ada terobo­san baru dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, untuk menggenjot penerimaan pajak.

“Untuk tahun 2015, hitungan terakhir kami penerimaan pajak mungkin shortfall sekitar Rp 130 triliun-Rp 140 triliun. Tapi yang pal­ing penting kami jaga defisit harus dijaga pada level yang aman. Yang kita harapkan dan ditunggu tero­bosan penerimaan pajak,” jelas Bambang, di Gedung DPR Senayan, Senin (19/10/2015).

Bambang mengakui, memang selama ini target penerimaan pajak banyak yang meleset dari target yang ditetapkan.

“Kami akui sudah beberapa ta­hun penerimaan pajak nggak bisa mendekati target. Kerja sama DPR dan pemerintah diharapkan mem­bantu penerimaan pajak 2016 dan seterusnya. Kita harap ada terobo­san yang membuat basis peneri­maan pajak jadi lebih besar,” kata Bambang.

BACA JUGA :  Remaja Karyawan Pelatihan Anjing Asal Lampung, Tewas Gantung Diri di Cisarua

Meski begitu, Bambang menilai, defisit anggaran di tahun ini masih dalam level aman yaitu di bawah 2,5%. “Pokoknya defisit aman, kare­na belanja mungkin sekitar 5-6% yang tidak terserap jadi nanti tamba­han pembiayaan akan banyak berasal dari pinjaman multilateral,” katanya.

Di samping itu, Bambang me­nambahkan, pihaknya akan melaku­kan berbagai efisiensi anggaran agar angka defisit tidak terlalu melebar.

“(Efisiensi) Itu akan terjadi den­gan sendirinya, memang kita pada akhirnya tidak mau lagi ada penga­lihan belanja yang tidak perlu, jadi kalau tidak bisa dieksekusi ya ya sudah jangan dialihkan ke sesuatu yang tidak produktif,” pungkasnya.

(Alfian M|detik)

============================================================
============================================================
============================================================