IMG-20151017-WA0005Beragam kuliner baru bermunculan di Kota Bogor. Tidak hanya makanan, minuman pun tak kalah berkembangnya. Seperti yang coba ditawarkan oleh Cottonpops dengan menyajikan minuman segar berbahan dasar fresh juice dan susu serta dibalut manisnya cotton candy atau banyak orang yang mengenalnya dengan sebutan gulali. Seperti apa kesegarannya?

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Sejumlah produk minuman bermunculan seiring den­gan perkmebangan kuliner di kota hujan ini. Mungkin yang paling banyak diburu belakangan ini adalah green tea dan bubbletea. Nah, jika bosan, penikmat kuliner bisa mencoba menikmati Cot­tonpops. Minuman ini termasuk baru di Bogor. Belum banyak kafe atau ge­rai yang menyediakan minuman seje­nis ini.

Cottonpops merupakan minuman susu atau fresh juice dengan berbagai rasa, di mana di atasnya terdapat cot­ton candy atau gulali. Ya, gulali send­iri merupakan anganan yang terbuat dari pintalan gula berbentuk seperti kapas ini menjadi jajanan favorit un­tuk dinikmati khususnya bagi anak-anak. Namun, tak dipungkiri orang dewasa pun juga masih menggemari jenis permen yang satu ini.

Ya, menyantap gulali memang membuat kita seakan bernostalgia kembali ke masa kecil. Jika dulu gulali kerap dimakan langsung, kini seiring berjalannya waktu, inovasi-inovasi tercipta untuk membuat gulali tetap eksis di tengah maraknya jenis panga­nan baru yang bermunculan.

Di Bogor, minuman jenis ini di­kreasikan oleh dua orang sahabat, yak­ni Rani Widyawati dan Bayu Trisna. Mengawali debut usahanya pada awal Oktober 2015 di sebuah food fesstival, keduanya mencoba mengembangkan­nya menjadi sebuah mini outlet.

“Awaln Oktober 2015 kemarin kami ikutan fetival kuliner di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Bogor. An­tusiasnya bagus. Terus kami coba cari tempat untuk buka booth dan dapat di Superindo, Jalan Pahlawan. Kita udah buka seminggu terakhir,” ung­kap Rani kepada BOGOR TODAY.

Rani bercerita, ide membuat Cot­tonpops berawal dari keisengan ia dan temannya saat momen Bulan Ramad­han lalu untuk membuka usaha jajanan berbuka puasa. “Inspirasinya seben­ernya ketika nyari jajajan buka puasa, minuman gitu-gitu aja. Kita kepingin ada yang beda. Kita coba buka usaha, tapi ternyata baru direalisasikan Okto­ber ini,” ceritanya. Rani juga mengaku mengeluarkan modal Rp10 juta untuk membuka usahanya itu.

Dalam merealisasikan produknya, Rani dan Bayu tentunya melalu pros­es trial and error guna menemukan komposisi yang pas. “Kita cari-cari botolnya kayak gimana, bahan baku seperti apa, rasanya apa saja. Akh­irnya yang terbentuk Cottonpops yang memiliki varian rasa minuman kiwi dan strawberry untuk fresh juice. Dan untuk milk ada hazelnut, thai tea, bubblegum, red velvet, green tea serta taro,” beber wanita lulusan In­stitut Pertanian Bogor (IPB) itu.

Minuman yang dibuat Rani dan Bayu diklaim aman dan menyehat­kan untuk dikonsumsi lantaran tidak menggunakan bahan pengawet. “Ini minuman dibikinnya fresh. Kita bisa simpan di lemari es sampai tiga hari. Padahal masih bisa diminum lebih dari tiga hari juga. Tapi kita stop jual kalau ada lebih. Alhamdulillah sebe­lum tiga hari yang diproduksi selalu habis,” tandas dia.

Per hari, aku Rani, Cottonpops mampu menjual 30 botol berukuran 250 mililiter. “Ada target buka outlet. Inginnya di Bogor dulu. Di Instagram banyak permintaan buka Depok dan Bekasi. Tapi mobilitas kami belum bisa. Sistem kemitraan atau franchise juga sedang dipikirkan. Kita baru buka juga soalnnya. Kalau sudah baik baru bisa ke arah sana,” pungkasnya.

Nah, yang penasaran seperti apa Cottonpops bisa menengoknya di Ins­tagram @cottonpops.

(Apriyadi Hidayat)

============================================================
============================================================
============================================================