BANDUNG, Today – Ratusan ribu bobotoh memenuhi ruas jalan di Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, Minggu (25/10/2015). Mereka ikut arak-arakan keberhasilan Persib Bandung meraih gelar Piala Presiden 2015.
Pencapaian tersebut terasa lebih isÂtimewa. Sebab, pertandingan puncak Piala Presiden berlangsung di Jakarta dan dihadiri ribuan Bobotoh. Di final Piala Presiden, Persib mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0.
Dari pantauan Liputan6.com, seÂjak pagi para bobotoh sudah memadati kawasan Kota Bandung dan lapangan Tegalega yang bakal menjadi puncak acaÂra arak-arakan skuat Persib.
Selama satu tahun terakhir, Maung Bandung bertabur prestasi. Sebelum merebut Piala Presiden 2015, Persib lebih dulu mengunci gelar ISL 2014. Mahkota juara yang ditunggu selama 19 tahun setelah terakhir kali mereka merebutnya pada 1994-95 atau Ligana I.
Tidak henti-hentinya para bobotoh meÂnyanyikan yel-yel yang biasa dinyanyikan saat Persib bermain di kandang. Pria, anak-anak, dewasa hingga wanita turut serta dalam arak-arakan ini. Skuat Persib mulai konvoi dari Kota Baru Parahyangan (Kabupaten Bandung Barat) sekitar pukul 12.30 WIB dengan menggunakan empat Bandros, Bus Pariwisata kota Bandung.
Namun hingga pukul 15.00 WIB,rombongan Firman Utina Cs baru berada dikawasan Cimindi, Kota Cimahi lantaran tidak bisa bergerak akibat keÂpadatan kendaraan. Rencananya skuat Maung Bandung tiba di Lapangan TegaleÂga sekitar pukul 17.00 WIB.
Perjalanan konvoi Maung Bandung diÂperkirakan berjarak 21 kilometer berawal dari Kota Baru Parahyangan Padalarang Kabupaten Bandung Barat hingga LapanÂgan Tegallega Kota Bandung.
Manajer Persib Umuh Muchtar meneÂteskan air mata melihat puluhan ribu bobÂotoh tumpah ruah ke jalan, melambaikan tangan saat konvoi Persib melewati jalaÂnan yang dilalui.
Umuh mengaku konvoi juara kali ini lebih besar dari pada parade juara IndoÂnesia Super League (ISL) musim 2014 lalu.
“Saya samapai meneteskan air mata, saya terharu, tidak terpikir akan lebih dari kemarin, ini melebihi juara ISL. Ini benar-benar lautan biru, ini bisa jutaan bukan ratusan ribu lagi,†beber Umuh saat diÂwawancarai usai melakukan parade juara.
Umuh menceritakan saat keluar dari Kota Baru, dimana start konvoi dimuÂlai, jalanan sudah dipadati oleh suporter Persib. “Luar biasa, mulai keluar dari Kota Baru macet sekali,†katanya.
Manajer yang sukses menjadi pengusaÂha ini penuh perjuangan menuju Kota Baru Parahyangan. Dirinya harus macet-macetan menuju posisi start hingga meÂminta bantuan bobotoh untuk menganÂtarkannya ke Padalarang.
“Saya nunggu di Rajawali karena tadi macet enggak bisa nembus, sampai naik motor. Saya turun di Jamika, ada motor bobotoh dan langsung minta dianterin ke Padalarang, negat di Rajawali, karena macet, sampai nunggu 2 jam,†bebernya.
Juara ini pun Persib persembahkan untuk masyarakat Jawa Barat terutama bobotoh yang selalu ada dalam tiap tetes keringat perjuang Persib. “Juara ini akan dipersembahkan untuk bobotoh poÂkoknya,†seru sang manajer.
Bandung Macet Parah
Pawai kemenangan Persib Bandung di Piala Presiden yang digelar hari ini, Ahad, 25 Oktober 2015 membuat sejumlah jalaÂnan di Kota Bandung dan Kota Cimahi macet parah.
Ribuan bobotoh dan masyarakat tumÂplak di jalur pawai dan bahu jalan yang akan dilalui rombongan klub yang dijuluki Maung Bandung tersebut.
Berdasarkan pantauan, kemacetan terÂjadi di sepanjang jalan Kota Cimahi yang mengarah Kota Bandung karena dipadati sepeda motor yang digunakan Bobotoh. Kemacetan yang paling parah terjadi di jalan Cibabat dan Cibeureum atau perbaÂtasan Kota Cimahi dan Kota Bandung.
Kepala Divisi Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Sulistyo Pudjo, mengatakan selain di Kota Cimahi, sejumlah jalan di Kota Bandung juga menÂgalami kemacetan.
“Beberapa ruas jalan Kota Bandung dan Cimahi saat ini sedang dalam kondisi sangat pelan karena dipenuhi bobotoh yang sedang merayakan pawai kemenanÂgan,†ujar dia.
2.000 Personel Diterjunkan
Personel keamanan untuk pengamanÂan pawai kemenangan Persib diperkiÂrakan sekitar 2.000 personel kepolisian, di luar instansi samping seperti TNI, SatÂpol PP, Dinas Perhubungan, serta bantuan dari unsur lainnya.
Kapolda Jawa Barat Moechgiyarto menÂgatakan, minuman keras menjadi salah satu potensi kerawanan yang menjadi perhatian.
Berdasarkan beberapa pengalaman pengumpulan massa bobotoh, kerap diteÂmui ada oknum yang membawa atau usai mengonsumsi minuman keras.
Maka dia meminta seluruh personel yang bersiaga untuk mengantisipasi hal tersebut.
Kerawanan lainnya adalah bobotoh yang ikut iring-iringan di belakang romÂbongan Bandros yang membawa pemain Persib beserta Piala Presiden.
Dia menegaskan, konvoi liar seperti itu akan ditindak dengan tegas. Selain itu, tiÂdak akan ada pengecualian hukum untuk massa bobotoh yang ada atau mendekati rombongan pawai.
Mereka harus tetap menaati peraturan lalu lintas, termasuk di antaranya penyÂisiran kendaraan yang menggunakan knalÂpot bising.
“Knalpot bising yang memekakkan telÂinga, berhentikan dan tilang, sita kendaraÂannya. Kalau perlu panggil orang tuanya. Nanti kendaraan bisa diambil setelah diÂganti dengan knalpot standard,†pungkasÂnya.
(Imam/net)