BOGOR, TODAY — Ratusan anggota Kodim 0606 Kota Bogor dan Kodim 0621 Kabupaten Bogor, menjalani tes urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor, Selasa (27/10). Hasilnya negatif narkoba. Namun, tes ini belum menjadi bukti final bahwa anggota TNI di wilayah Bogor beÂbas narkoba. “Kami ingin prajurit benar-benar bersih dari narkoba agar bisa melakÂsanakan tugas dengan baik dan proÂfesional,†ujar Komandan Kodim 0606 Letkol Inf M. Albar, Selasa (27/10/2015).
Albar mengatakan, 179 anggota mengikuti tes urine. Mereka merupakÂan prajurit yang lebih banyak tugasnya di lapangan dan sangat rentan dengan pengaruh narkoba. “Tes urine dilakÂsanakan selama dua hari. Dan akan dilaksanakan setiap enam bulan sekali bekerjasama dengan BNNK,†ujarnya.
Jika ada anggotanya ditemukan terlibat dalam kasus narkoba, Albar akan menindak tegas dan memprosÂesnya sesuai hukum yang berlaku, juga rehabilitasi. “Sanksi paling berat adalah pemecatan. Itu pun kalau ditemukan barang bukti narkoba,†katanya.
Tak hanya di Kota Bogor, Kodim 0621/Kabupaten Bogor pun melakÂsanakan tes urine. Sedikitnya 400 anggota diperintahkan Dandim Letkol Czi Dwi Bima Nurrahmat untuk menÂgantisipasi anggota yang menggunakÂan narkoba. “Ini merupakan kegiatan rutin tapi dilakukan dadakan setelah ada anggota di Koramil Cileungsi diÂtangkap BNN,†ujarnya.
Seluruh anggota, kata Dwi Bima, melaksanakan tes urine kecuali yang sedang dinas dalam dan giat pemanÂtauan wilayah. “Pengecekan seluruh anggotanya dan berkoordinasi denÂgan BNN Kabupaten Bogor untuk melaksanakan pemeriksaan kepada seluruh anggota,†lanjutnya.
Menurutnya, apabila dalam tes urine ada anggota yang terindikasi positif narkoba, akan ditindaklanjuti oleh seksi Intelijen untuk diadakan pemeriksaan lebih lanjut.
Satuan tidak akan memberikan toleransi kepada anggota yang apaÂbila terbukti menggunakan Narkoba.
Sanksi tegas akan diterapkan keÂpada anggota tersebut. Kegiatan tes urine di ikuti oleh seluruh anggota Kodim 0621/Kabupaten Bogor baik militer maupun PNS-nya.
Seperti diberitakan harian ini (Selasa 27/10/2015), BNN mengungÂkap bisnis narkotika yang melibatkan 2 perwira menengah TNI AD, Letkol Caj Wahid Wahyudi yang sehari-hari berdinas di Direktorat Ajudan TNI AnÂgkatan Darat (Ditajenad) dan Sersan Mayor Syafril Irawan, anggota KoraÂmil Cileungsi Kodim 0621 Bogor.
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso mengaku sudah mendapat dukungan dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk memerangi mafia narkotika. Meski pun mafia itu anggota TNI.
“Panglima berkata bilamana ada oknum TNI terlibat dalam jarÂingan peredaran gelap, maka PanÂglima menyatakan agar dilakukan tindakan hukum. Apabila melakukan perlawanan, maka dilakukan tindaÂkan tegas yang terukur (pelumpuhan dengan senjata api),†ujar pria yang akrab disapa Buwas ini di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2015).
Menurut dia, dukungan PanÂglima TNI selaras dengan visi dan misi BNN memerangi narkoba demi menyelamatkan generasi bangsa. Dalam pertemuannya dengan orang nomor satu di Korps Militer itu, GaÂtot menyatakan bersedia membantu institusinya bilamana membutuhkan kekuatan dalam operasi pemberanÂtasan narkoba. “Panglima juga menÂgatakan akan memberikan bantuan, dan akan bersinergi penuh untuk misi penyelamatan generasi bangsa dari bahaya narkotika,†jelas Buwas.
Dia menegaskan, perang BNN melawan narkoba tidak pandang bulu. Institusi anti narkoba ini akan menumpas habis mafia meski merÂeka adalah aparat atau pun orang yang memiliki ‘kekuatan’ di negeri ini. “Sekarang yang harus kami pikirkan, bagaimana menyelamatkan generasi bangsa.
(Rishad N|Yuska Apitya)