20151030_120525(1)SEBAGAI seorang pemilik Yayasan Star Kid yang berlokasi di Plaza Niaga Dua nomor satu, Sentul City, Kabupaten Bogor. Marcelle Muliawan mungkin tidak menyangka kebangkrutan usaha garmentnya pada tahun 1998 adalah titik awal ia melangkah ke tahap sukses sepertisaat ini.

Oleh : Guntur Eko Wicaksono
[email protected]

Marcelle Muliawan, yang sudah makan asam garam kehidupan ini sudah membuktikan bahwa dirinya tidak mau kalah den­gan keadaan baik sesulit apapun. Ia sendiri sudah mulai bergelut di dunia bisnis sejak usianya masih muda.

Malahan, pada masa orde baru, Mar­celle sempat memulai usaha konveksi baru untuk membayar hutang-hutangnya. “Saya sejak muda sudah berwiraswasta tapi pada jaman orde baru konveksi garment saya bangkrut disitulah saya memulai babak baru. Saya lunasi hutang-hutang saya sebe­lumnya, dan saya bersyukur semua hutang saya selesai sewaktu saya mau memulai membuat sekolahan,” kenang dia.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Lengkap Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Segala pil pahit ujian ia telan bulat-bulat, dan tidak melarikan diri dari segala bentuk masalah yang ia hadapi, termasuk hutang-hutang yang membelitnya. “Kalau saya kabur tanpa membayar hutang-huta­ng, lalu diketahui oleh anak murid saya, apa kata mereka. Sebab buah jatuh tak jauh dengan pohonnya, kalau saya berkelakuan buruk pasti anak murid saya juga sama, maka dari itu saya harus berkelakuan baik sehingga anak murid saya juga baik untuk menjadi penerus bangsa yang baik,” tu­turnya.

Lebih lanjut, Marcelle juga menuturkan dirinya memulai dari nol saat membuka sekola­han. “Saya mulai dari nol kem­bali karena saya juga belum ada kemampuan apapun, paling hanya jadi guru seko­lah minggu di gereja,” ung­kapnya.

BACA JUGA :  Kakek Penjual Soto Mie Tewas di Dalam Toilet Umum Terminal Laladon

Pria berdarah Tionghoa ini berharap dapat mem­besarkan sekolahnya dan menghasilkan anak didik yang berguna bagi nusa dan bangsa. “kita punya hati dan cinta sama anak-anak, mimpi saya bangun sekolah besar dan tanahnya luas, dan anak-anak di­dik saya harus berguna bagi nusa dan bangsa siapa tahu jadi pres­iden,” bebernya.

Marcelle juga menganggap seko­lahan yang didirikan bersama istrinya ini merupakan bagian dari keluarganya. “Anak saya empat, dan sekolahan dan anak didik saya merupakan keluarga saya juga jadi saya ingin anak-anak menjadi orang yang berguna,” tuturnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================