154716_93982_neta_ipwJAKARTA, Today – Pelaksanaan tur­namen Piala Jendera Sudirman di­pastikan tertunda. Pasalnya, event yang di gagas TNI ini berbarengan dengan gawe nasional berupa Pe­milihan Kepada Daerah (Pilkada) serentak.

Hal itu diungkapkan kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch IPW, Neta S Pane. IPW meminta Polri tak memberi izin keramaian pada turnamen ini.

Dalam rilis yang dikirim ke berb­agai media, Jumat (3010), IPW meni­lai pelaksanaan turnamen Piala Jen­deral Sudirman sangat merepotkan bagi Polri. Juga akan tidak mengun­tungkan bagi situasi Kamtibmas.

“Sebab even ini berlangsung di ten­gah pelaksanaan proses Pilkada seren­tak yang rawan konflik,” katanya.

Dari jadwal yang dikeluarkan pa­nitia, Piala Sudirman akan berlang­sung dari 14 November 2015 hingga 29 Januari 2016.

Babak penyisihan dimulai 14 No­vember hingga 1 Desember. Fase dela­pan besar 12-20 Desember, semifinal 9-19 januari 2016 dan final 29 Januari.

Sedangkan dari data yang ada, pelaksanaan Pilkada serentak di Jawa Timur ( Jatim) akan diikuti 45 pasan­gan calon, berlangsung di 19 daerah, termasuk Kabupaten Malang dan Kota Surabaya. Dua kota ini adalah tuan rumah babak grup Piala Jender­al Sudirman.

Di Bali ada enam daerah yang melaksanakan Pilkada serentak, ter­masuk Denpasar dan Karangasam yang dinilai rawan rusuh.

“Sementara even sepakbola juga rawan benturan antar suporter,” tu­lis Neta dalam rilisnya.

Digelar Usai Pilkada

Dengan alasan jadwal yang ber­barengan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, Indone­sia Police Watch (IPW) mengusul­kan agar turnamen Piala Jenderal Sudirman dilangsungkan selepas Pilkada. Sekitar Januari 2016.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane khawatir jika Piala Jenderal Sudirman tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yakni start 14 November nan­ti, konsentrasi Polri akan terpecah. Sebab di satu sisi mereka harus fokus mengamankan jalannya Pilkada.

“Mengingat berbagai potensi gangguan ancaman keamanan ini, dan mengingat Polri butuh kon­sentrasi yang prima untuk menga­mankan Pilkada serentak, sebaiknya Menpora menunda pelaksanaan Pi­ala Sudirman hingga proses Pilkada serentak selesai,” kata Neta.

“Artinya, Piala Jenderal Sudirman bisa dilakukan pada Januari 2016, misalnya,” tulis Neta dalam rilis ke­pada sejumlah media, Jumat (30/10).

IPW juga berharap Polri mencer­mati hal ini, dan jangan gegabah dalam mengeluarkan izin keramaian untuk turnamen tersebut.

“Bagaimana pun pelaksanaan Pilkada serentak yang aman, tertib, dan kondusif menjadi pertaruhan bagi jajaran Kepolisian. Sementara Piala Jenderal Sudirman hanya se­buah hiburan untuk kegembiraan rakyat yang bisa ditunda pelaksa­naannya hingga Januari 2015,” tan­dasnya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================