Proses penyidikan korupsi proyek lift di Komplek Balaikota Bogor pada Tahun Anggaran (TA) 2013 belum menemui hasil. Belum ada satupun pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.
Oleh :Guntur Eko Wicaksono
Guntur_ada@ yahoo .com
Padahal, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merekomendaÂsikan bahwa ada nilai kerugian negara dalam proyek tersebut. BPK menghitung ada Rp250 juta duit negara yang dikorup oleh segelintir oknum. Megaproyek berpagu Rp17 miliaran ini pun mangkrak di dua tahun anggaran.
Saat proyek berjalan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dijabat oleh, Reni Handayani, yang saat itu menjabat Kabag Umum Pemkot Bogor. Kini, Reni duduk sebagai Sekdisbudparkeraf Kota Bogor.
Praktisi Hukum Peradi, Ujang Sujai, mengatakan pihak kepolisian harus bertindak cepat terkait koÂrupsi lift di Balaikota Bogor. “Harus gerak cepat kan sudah jelas-jelas kalau kurang data tinggal minta data apa, pasti berkas-berkas lengÂkap di Pemkot Bogor,†tegasnya.
Ujang juga meminta pihak keÂpolisian untuk menentukan terÂsangka dengan cepat. “Ya yang pertama itu harus PNS nya dulu terutama PPK nya bertanggung jawab akan semuanya,†tuturnya.
Ujang menambahkan, walauÂpun kerugian negara sudah di kemÂbalikan tetap saja itu merupakan perbuatannya sudah di lakukan. “Kenapa tidak ditagih sebelum muncul audit BPK, kalau sudah gini berarti kan perbuatan korupsi sudah terjadi walaupun kerugian negara sudah dikembalikan tetap unsur sudah ada dan perbuatanÂnya sudah dilakukan,†bebernya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor Kota, AKP Hendrawan, menÂgatakan, pihaknya akan terus meÂnyelidiki kasus ini hingga selesai dan menangkap oknum-oknum yang melakukan tindak pidana koÂrupsi. “Kami akan lanjutkan samÂpai P21 dan kami akan gelar perkaÂra,†tuturnya.
Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan instansi-instansi yang akan dipanggil terkait keteranÂgan tentang korupsi lift di Balaikota Bogor. “Kami masih melakukan koordinasi dengan instansi-instansi di Pemkot Bogor soalnya untuk waktu mengikuti mereka bisanya kapan,†ujarnya.
Hendrawan juga mengatakan pihaknya masih mengumpulkan berkas dan data untuk menenÂtukan calon tersangka. “Masih mengumpulkan data sedikit lagi,†ujarnya.
Disinggung instansi mana yang dipanggil untuk berkoordiÂnasi terkait korupsi lift di Balaikota Bogor, Hendrawan enggan menyeÂbutkan dengan pasti instansi yang akan dipanggil. “Yah, nanti lah kaÂlau sudah waktunya kita beberkan semuanya,†bebernya. (*)