Meneguk soda dingin di tengah cuaca terik memang sangat menyegarkan. Apalagi di tengah taman kota sembari diterpa angin sepoi-sepoi. Namun, tahukah Anda bahwa soda bisa menjadi pemicu gangguan jantung?
Oleh : ADILLA PRASETYO WIBOWO
[email protected]
Studi terbaru menemukan hubungan antara minum soda dan efek negatifÂnya bagi kesehatan. Orang yang mengÂhabiskan banyak minuman bersoda paling besar peluangnya menderita masalah jantung.
Penelitian ini melibatkan jumlah responden yang sangat besar: hampir 800 ribu pasien di Jepang. Konsumsi minuman bersoda, menurut penelitian ini, secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung. “Asam dalam minuman berkarbonasi mungkin memainkan peran pentÂing dalam kaitan ini,†kata Keijiro Saku, peneliti dan dosen kardiologi di Universitas Fukuoka, Jepang.
Saku menunjukkan bahwa semakin banyak minum minuman berkarbonasi, semakin besar kemungkinan orang menderita serangan janÂtung. Hal itu terungkap dalam riset terhadap penderita serangan jantung yang memperoleh penanganan di luar rumah sakit.
Sebaliknya, sederet jenis minuman lain, termasuk teh hijau, teh hitam, kopi, cokelat, jus buah atau sayuran, minuman susu fermenÂtasi, susu, dan air mineral, tidak mengarah pada risiko yang sama.
Para peneliti mengukur pengaruh diet soda pada lingkar pinggang responden. Saku menghitung bahwa mereka yang mengÂkonsumsi minuman bersoda atau soda diet memiliki lebih banyak lemak di peÂrut hampir tiga kali lipat dibanding merÂeka yang tidak mengkonsumsi minuman tersebut.
Saku menekankan bahwa peneliti tiÂdak menemukan fakta minum minuman bersoda menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung. Ada indikasi bahwa seÂmakin banyak membeli minuman bersoda, orang lebih cenderung menderita serangan jantung. Penelitian ini juga tidak menunÂjukkan adanya hubungan sebab-akibat. “Temuan ini menunjukkan bahwa memÂbatasi konsumsi minuman berkarbonasi berÂmanfaat untuk kesehatan,†ujarnya.
Menurut Saku, beberapa studi epidemiÂologi telah menunjukkan korelasi positif anÂtara konsumsi minuman ringan dan insiden penyakit kardiovaskular (CVD) alias penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pemÂbuluh darah serta stroke. “Sementara itu, lapoÂran lain menunjukkan bahwa asupan teh hijau dan kopi mengurangi risiko dan mortalitas CVD,†ungkapnya.
Studi Saku membandingkan insiden seranÂgan jantung yang disesuaikan dengan konsumsi berbagai minuman per orang antara 2005 dan 2011 di 47 prefektur (provinsi) di Jepang. Ini terÂmasuk 797.422 pasien yang memiliki penyakit jantung dan penyakit yang tidak berhubungan dengan jantung dari All-Japan Utstein Registry of the Fire and Disaster Management Agency. Data konsumsi berbagai minuman per orang diperÂoleh dari Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan Jepang.
Analisis berfokus pada 785.591 kasus gagal jantung di luar rumah sakit yang menerima resusitasi alias pertolongan pertama untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan fungÂsi jantung yang terganggu. Dari jumlah itu, 435.064 (55,4 persen) kasus berasal dari pasien punya riwayat sakit jantung dan 350.527 (44,6 persen) kasus berasal dari pasien yang tidak berhubungan dengan penyakit jantung.
Penyakit-penyakit yang tidak berhubungan dengan penyakit jantung termasuk penyakit serebrovaskular alias gangguan pada fungsi otak (4,8 persen), gangguan pernapasan (6,1 persen), tumor ganas (3,5 persen), dan penyakit luar (18,9 persen). “Kebiasaan minum soda mungkin berÂdampak fatal terhadap peÂnyakit kardioÂvaskular,†kata Saku.
Serangan jantung terjadi ketika jantung seÂcara tiba-tiba berÂhenti memompa darah ke seluruh tubuh. Puluhan ribu orang Inggris menderita seranÂgan jantung di luar rumah sakit setiap tahun, dan mayÂoritas tak tertolong. Ketika menderita serangan jantung, orang akan kehilanÂgan kesadaran dan berhenti bernapas hanya dalam beberÂapa menit. Insiden ini hampir selalu berakhir dengan keÂmatian.
Pada Juni lalu, sebuah penelitian di jurnal CirculaÂtion yang diterbitkan oleh Tufts University memperkirakan bahwa minuman manis bertangÂgung jawab atas 133 ribu keÂmatian akibat diabetes, 45 ribu kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, serta 6.450 akibat kanker. Minuman dalam penelitian Tufts University termasuk soda bergula, minuÂman buah, minuman energi, es teh manis, dan minuman manis produksi rumahan. (*)