Intruksi Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol Moechgiyarto untuk menutup segala praktik penambangan ilegal, khususnya di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor dianggap beberapa kalangan hanya gertak sambal.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Pasalnya, pasca penertiban masih banÂyak Gurandil yang melakukan aktifiÂtas penambangan. karena tak sedikit dari mereka yang menggantungkan hidup dari menambang dan ditambah ada oknum pejabat yang membengkingnya.
“Percuma saja ditutup karena kepolisian dan beberapa jajaran pejabat sudah menyepakati tempat lain untuk dijadikan penambangan baru yang masih segar,†tutur budayawan Karyawan Faturachman, Selasa (3/11/2015).
Mantan Wakil Bupati Bogor itu menamÂbahkan, Polres Bogor seakan mati kutu dalam melanjutkan operasi pasca penertiban di KamÂpung Ciguha, Desa Bantar Karet, lantaran KaÂpolres AKBP Suyudi Ario Seto terlalu dekat denÂgan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi.
“Itu salah satu taktik Jaro Ade (panggilan Ade Ruhandi, red) supaya kapolres tidak terlalu banyak mengobrak-abrik periuk nasi miliknya,†imbuh pria penyuka barang antik ini.
Sementara Direktur Eksekutif Walhi, AbetÂnego Tarigan mengungkapkan, dampak buruk yang ditimbulkan oleh aktivitas para gurandil sangat berbahaya bagi kelangsungan ekosistem di wilayah tersebut termasuk merugikan keuanÂgan negara.
“Yang paling bahaya itu ya pencemaran air disana. Karena proses pengolahan emasnya sanÂgat sederhana. Sungai juga kan menjadi salah satu sumber kehidupan untuk manusia. Kalau tercemar merkuri dan sianida kan repot,†tegas Abetnego.
Menurutnya, ini juga harus diperhatikan oleh Kementerian Lingungan Hidup. “Iya kareÂna ini hanya menguntungkan gurandil saja. Nah, lingkungannya? Makanya pemerintah pusat haÂrus ikut memperhatikan juga,†tukasnya.
Ia melanjutkan, pasca terjadinya longsor yang masih menimbun sembilan gurandil di GuÂnung Pongkor, Kecamatan Nanggung, KabupatÂen Bogor, semua instansi hukum di Bumi Tegar Beriman dan Jawa Barat harus melihat ini secara lebih serius dan detail.
“Bisa dibilang ini pekerjaan mereka sejak lama, tapi kan tetap saja pasti ada orang yang membeli hasil tambang mereka atau yang menjadi bos mereka dan berani membayar mahal,†tandasnya.
Sebelumnya, Irjen Pol Moechgiyarto memerintahÂkan semua kapolres yang ada di wilayah pemerinÂtahannya untuk tidak pandang bulu dalam mengusut pencurian emas di Badan Usaha MiÂlik Negara (BUMN).
“Saya sudah perinÂtahkan semua kapolres untuk menuntaskan kasus gurandil. Tidak hanya di Pongkor, tapi juga di semua wilayah Jawa Barat. Karena ini telah merugikan negara. Tapi jangan pandang bulu. Sikat aja siaÂpapun bekingnya,†tandas Kapolda. (*)