BOGOR, TODAY – Ekstrakurikuler Paramuka SekoÂlah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Kota Bogor mendapat predikat sebagai Gugus Depan (Gudep) Tergiat 2015 se-Kota Bogor. Predikat ini diberikan oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Bogor, saat mengadakan musyawarah cabang ke-XII di RuÂang Rapat 1, Balaikota Bogor baru-baru ini.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 9 Bogor, Hedi Nefosano menerangkan, predikat ini diberikan kepada sekolah tingkat SMA yang paling aktif ekstra kurikuler (ekskul) pramukanya. Kriteria penilaian berdasarkan agenda kegiatan dan prestasi selama satu tahun di ekskul pramuka tersebut.
Sebelum memberikan predikat tersebut, Kwartir Gerakan Pramuka memberikan akreditasi ke setiap Gudep untuk membuktikan bahwa sistem penjamiÂnan mutu internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar.
Komponen Gudep yang akan diakreditasi meliÂputi data keanggotaan, standar administrasi Gudep, standar pengelolaan Gudep, standar kompetensi pembina. Kemudian, standar kegiatan Gudep, stanÂdar pencapaian SKU, SKK dan SPG, standar sarana prasarana, pengalaman pembina mengikuti kegiatan pada bidang pendidikan, sosial dan keagamaan serta komponen penghargaan dan prestasi.
Kegiatan ekskul pramuka di SMAN 9 Bogor menÂdidik para siwa menjadi lebih mandiri serta menumÂbuhkan karakter yang cerdas seperti visi dan misi sekolah itu. Persiapan yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu memberikan pengarahan yang berkaiÂtan dengan kegiatan kepramukaan dan mengadakan latihan satu kali dalam seminggu. Banyak kesulitan yang di alami oleh pihak sekolah selama masa persiaÂpan menuju predikat gudep tergiat.
“Kesulitan yang kami hadapi untuk mencaÂpai predikat ini yaitu latihan di sela-sela waktu luÂang. Jam belajar kami kan sampai jam empat sore, jadi agak susah kalau mau latihan. Kami usahakan seminggu sekali mengadakan latihan. Kesulitan lainÂnya yaitu tidak semua siswa suka ekskul pramuka tapi mereka suka dengan kegiatan kepramukaan seperti berkemah. Selain itu menerapkan kewajiban untuk mengenakan seragam pramuka juga menjadi kesulitan bagi kami, karena sebagian siswa malas unÂtuk mengenakan seragam pramuka,†tambah Hedi.
(Latifa Fitria)