JAKARTA, Today – Federasi Sepak Bola Internasional membentuk komite ad-hoc yang bertugas seÂcara resmi menangani isu-isu dan masalah persepakbolaan Indonesia yang membutuhkan reformasi.
Rencana tersebut diungkapkan Senior Manager Member AssociaÂtions FIFA James Johnson yang memÂbacakan pernyataan tertulis ketua delegasi Kohzo Tashima yang menjaÂbat sebagai Komite Eksekutif FIFA di Jakarta.
Komite ad-hoc tersebut segera dibentuk dan akan beroperasi di bawah kerangka peraturan FIFA, yang mengakui PSSI sebagai badan sepak bola Indonesia.
Wakil Ketua Umum PSSI Erwin Budiawan menyebut belum menÂgetahui secara pasti berapa jumlah personel yang terlibat dalam komite ad-hoc tersebut.
Hal tersebut diputuskan oleh FIFA, termasuk dengan kerangka acuannya.
Komite ad-hoc tersebut berangÂgotakan elemen klub, pemain, meÂdia, pengelola liga, wasit, pelatih, termasuk dari pemerintah, FIFA, dan PSSI.
Masing-masing elemen bisa menÂcari orangnya sendiri untuk disetor ke FIFA dan kemudian akan disahÂkan pada FIFA Executive Committee Meeting pada 2-3 Desember 2015.
FIFA yang menunjuk ketua komite ad-hoc tersebut. Sekretaris Jenderal PSSI Azwan Karim menyetujui upaya reformasi yang diinisiasi oleh FIFA tersebut, karena ujungnya adalah memperbaiki kekurangan sepak bola nasional.
Dia mengatakan jangka waktu unÂtuk tugas dari komite ad-hoc tersebut adalah Februari tahun depan. “SebeÂlum Februari semua harus bisa seÂlesai permasalahan, terutama pemÂbekuan PSSI,†kata Azwan.
Delegasi FIFA-AFC yang memiliki mandat membenahi persepakboÂlaan Tanah Air dipimpin oleh Kohzo Tashima dengan didampingi oleh Komite Eksekutif FIFA Pangeran Abdullah dan Komite Eksekutif AFC Mariano Araneta.
Delegasi tersebut telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Senin (2/11). Kepada Presiden, delÂegasi menjelaskan reformasi sepak bola nasional yang disepakati harus di bawah naungan Statuta FIFA.
Delegasi juga mencatat bahwa semua pemangku kepentingan sepak bola Indonesia sepenuhnya menduÂkung untuk mengakhiri kebuntuan sepak bola Indonesia.
Temuan-temuan yang diperoleh delegasi akan dipresentasikan kepaÂda Komite Eksekutif FIFA pada rapat 2-3 Desember 2015 di Zurich, Swiss.
(Imam/net)