Foto : Net
Foto : Net

Peringatan Hari Pahlawan, diwarnai kabar duka. Bekas ajudan yang loyal mengawal Presiden Soekarno yakni Kolo­nel CPM Maat Soemardi wafat di kediamannya, Kampung Baba­kan, RT 01 RW 01, Desa Banjar­waru, Kecamatan Ciawi, Kabu­paten Bogor, Selasa (10/11/15).

(Yuska Apitya Aji)

KOLONEL Maat lahir pada 7 Janu­ari 1927 dan meninggal pada usia 88 tahun. Almarhum meninggal­kan seorang istri yang bernama Siti Komariah dan lima orang anak.

Teti Yulianti, anak kedua al­marhum mengatakan, ayahanda tercintanya mengembuskan nafas terakhir Senin mala sekira pukul 21:30 WIB karena faktor usia. “Ayah saya meninggal di rumah bukan karena sakit tapi memang faktor usia,” kata Teti di rumah duka, Selasa (10/11/2015).

Sepekan sebelum mening­gal, Maat sempat menunjukan perilaku yang tidak biasa dan tidak dimengerti keluarga yaitu dengan memberi isyarat tangan berbentuk angka 1 dan angka nol yang berarti 10 November. “Sem­inggu lalu ayah saya suka hormat sama semua anggota keluarga dan suka tanya tanggal berapa dan bulan apa? Ternyata yang di­maksud ayah tersebut ialah Hari Pahlawan 10 November seka­rang,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Kontroversial Wasit di Laga Indonesia vs Qatar, PSSI Layangkan Protes ke AFC

Teti juga menambahkan, ayahnya mantan ajudan Pres­iden RI Soekarno yang berpang­kat Letkol pada masanya dan merupakan anggota Bn VII Corps Polisi Militer di Jakarta. “Beliau sering mengawal Bung Karno ke­mana pun Bung Karno pergi dan sangat setia,” tambahnya.

Selain itu, karena kedeka­tannya dengan Bung Karno, Maat mendapatkan panggilan tersendiri dari Bung Karno yaitu Jay. “Saking dekatnya sama Bung Karno, ayah saya mendapat panggilan Jay yang meniru film Charlie Caplin pada waktu itu,” tuturnya.

Setelah Bung Karno lengser pada tahun 1972, Kolonel Maat turut mengundurkan diri dari kesatuan Corps Polisi Militer se­bagai tanda kesetiaannya pada Presiden Soekarno. “Pas Bung Karno lengser, ayah saya sampai mengundurkan diri dari CPM itu karena saking dia setianya sama Bung Karno,” jelasnya.

BACA JUGA :  Cara Membuat Sayur Ketupat Betawi Pepaya Muda Anti Gagal

Selepas pengunduran diri dari kesatuannya, almarhum juga sempak menjadi kontraktor membangun Terminal Baranang­siang Bogor dan pada masa pensiunnya hingga mendapat penghargaan kenaikan pangkat menjadi Kolonel saat akhir hay­atnya. “Pesan ayah saya selagi hidupnya tidak ingin dimakam­kan di makam pahlawan karena tidak mau merepotkan dan han­ya ingin dimakamkan di pemaka­man keluarga saja,” ungkapnya.

Jenazah Kolonel Maat di­makamkan kemarin siang TPU keluarga Bantar Kemang, Kota Bogor dengan kawalan puluhan anggota Kodim Kota Bogor. Sang loyalis yang Soekarnois itu ban­yak menanggalkan jasa untuk keamanan Pahlawan Proklamasi Indonesia. Selamat jalan Kolo­nel.

============================================================
============================================================
============================================================