BOGOR TODAY – Kepala BMKG Andi Eka Sakya menekankan agar pemerinÂtah, komunitas, dan individu menganÂtisipasi datangnya musim hujan. Masih ada waktu melakukan sebelum hujan merata pada bulan Desember.
Khusus untuk area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( JaboÂdetabek), pada dasarian kedua NovemÂber (10 hari kedua bulan November, atau 11-20 November), daerah yang sudah memasuki musim hujan adalah Jabodetabek wilayah selatan, seperti Jakarta Selatan, Depok, dan Bogor. SeÂmentara itu, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara kemungkinan mendapat hujan pada dasarian ketiga November.
Di Pulau Jawa, musim hujan diÂprediksi akan mencakup Jawa bagian barat hingga tengah pada akhir NovemÂber, kemudian meluas ke bagian timur pada awal Desember dan terus ke wilayah timur Indonesia hingga dasarÂian-dasarian berikutnya di Desember. Nusa Tenggara Timur kemungkinan memasuki awal musim hujan pada dasarian kedua Desember.
“Kami memiliki informasi cuaca dan iklim yang bisa dimanfaatkan para pengambil keputusan untuk antisiÂpasi,†kata Andi, dalam jumpa pers, kemarin.
Informasi itu berupa analisis cuaca dalam bentuk prediksi harian, sepuluh harian, hingga bulanan dalam bentuk peta curah hujan dan intensitasnya.
Evi menambahkan, saat ini suÂdah terdapat daerah dengan potensi menengah banjir. Bahkan, Aceh sudah dilanda banjir. Potensi banjir di area Pulau Jawa mulai terlihat di Provinsi Banten serta bagian tengah dan seÂlatan Jawa Barat, tetapi masih berupa potensi rendah banjir.
Mulai Desember mendatang, seluÂruh wilayah Sumatera perlu bersiap-siap karena potensi menengah banjir meluas ke hampir seluruh pulau. SeÂmentara di Pulau Jawa, potensi banjir meliputi area Jawa bagian barat hingga tengah di bulan Desember.
Terkait pertanian, Evi menuturkan, kondisi atmosfer sudah menunjukkan adanya transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Dengan demikian, para petani di daerah tadah hujan sudah aman jika memulai menanam tanaman yang butuh banyak air, sepÂerti padi. Ketersediaan air mendatang lebih terjamin, karena potensi hujan semakin besar, tidak seperti bulan Oktober lalu yang kadang turun hujan tetapi sesungguhnya belum potensial untuk penanaman.
(Yuska Apitya)