Anda mungkin sudah tahu bahwa terlalu banyak duduk tidak baik dan kebanyakan dari kita sering merasa bersalah karena menghabiskan waktu terlalu lama duduk santai menonton tv. Tetapi, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh ketika kita menghabiskan 8 jam sehari untuk duduk?
Oleh : ADILLA PRASETYO W
[email protected]
Organisasi kesehatÂan dunia (WHO) menyebutkan, terÂlalu lama duduk merupakan penyeÂbab kematian nomer 4, setelah tekanan darah tinggi, merokok, dan kadar gula darah tinggi. “Aktivitas fisik memainkan peran penting dalam kesehatan jantung dan pembuluh darah. Penelitian memperkirakan, setiap penambahan dua jam duduk dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuÂlar sebanyak 5 persen,†kata dr.Simon Salim, Sp.PD.
Simon menambahkan, saat kita duduk pembakaran kalori akan turun. “Setelah dua jam duduk terus, kadar Kolesterol baik turun sampai 20 persen. Karena itu berdirilah dan lakuÂkan peregangan singkat setiap dua jam sekali,†ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, efek duduk terlalu banyak bagi tubuh bisa menyebabkan keruÂsakan organ. Otot akan membaÂkar lebih sedikit lemak dan aliÂran darah melambat, sehingga lemak akan lebih mudah menÂempel di pembuluh darah.
Kebiasaan duduk dalam jangka panjang juga meningkatÂkan tekanan darah dan koleseÂterol. Riset juga menunjukkan, duduk dan tidak aktif bergerak dalam 24 jam akan menurunkÂan efektivitas insulin sehingga beresiko sakit diabetes.
Kemudian, bisa juga meÂnyebabkan penuaan otot. Saat kita berdiri, bergerak atau duduk tegak, otot perut akan membuat kita tegak. Tetapi saat kita duduk merosot, otot tersebut tak terpakai. Hal ini bisa merusak lengkungan alami punggung. “Selain itu, terlalu banyak duduk juga mengurangi fleksibilitas pinggul. Duduk juga akan mengurangi kestabiÂlan tubuh dan mengurangi keÂpadatan tulang,†lanjutnya.
Kemudian, lanjutnya, Duduk dalam periode terlalu lama bisa membuat sirkulasi tubuh lambat, sehingga cairan menumpuk di kaki. Akibatnya kaki menjadi bengkak, varises, hingga penyakit berbahaya peÂnyumbatan darah yang disebut deep vein thrombosis (DVT).
“Duduk terlalu lama juga bisa menyebabkan masalah di otak. Otot yang dipakai bergerÂak akan memompa darah segar dan oksigen ke seluruh otak sehingga fungsinya lebih optiÂmal,†terangnya.
Terakhir, dr Simon menjelaskan bahwa setelah terÂjadi masalah di otak, kemudian merembet menjadi gangguan di leher. “Jika waktu duduk Anda kebanyakan dihabiskan di meja kerja, kemungkinan besar leher Anda terlalu maju sehingga dalam jangka panjang merusak keseimbangannya. Selain leher, otot di sekitar bahu dan pungÂgung juga akan terpengaruh,†pungkasnya. (*)