dekopindaBOGOR, TODAY – Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabu­paten Bogor didesak untuk mengem­bangkan koperasi sehat, kuat dan ber­manfaat. Selain itu, Dekopinda mesti melindungi kepentingan dan mem­fasilitasi gerakan koperasi.

Bupati Bogor, Nurhayanti men­gatakan, integritas, kejujuran, kreati­vitas dan inovasi harus dimiliki jajaran Dekopinda untuk menciptakan koperasi yang memiliki daya saing dan berdam­pak pada kesejahteraan masyarakat.

“Seluruh pimpinan dan anggota Dekopinda harus memberi perhatian khusus terhadap gerakan koperasi. Ini untuk medorong pengembangan Us­aha Kecil dan Menengah (UKM) yang potensial, agar memiliki daya saing,” kata Nurhayanti disela pelantika Pimp­inan Dekopinda periode 2015-2020, Jumat (13/11/2015).

Nenek dua cucu ini menambahkan, Dekopinda harus meningkatkan kapa­sitas organisasi dan usaha dalam aspek peningkatan kualitas sumber daya ma­nusia (SDM) dan kinerja usaha.

“Untuk itu, secara internal, Dekopin­da harus terus berupaya menginteg­ritaskan seluruh potensi gerakan kop­erasi dan melakukan kerjasama dengan organisasi lainnya,” tambahnya.

BACA JUGA :  Resep Membuat Tumis Buncis Ayam Pedas untuk Menu Makan Siang yang Sedap

Ketua Dekopinda Kabupaten Bo­gor, Nana Suptana menuturkan, peran koperasi semakin berat dengan mulai diberlakukannya pasar bebas ASEAN (MEA) tahun depan.

“Jika diperhatikan, dari sisi eko­nomi belum ada koperasi yang benar-benar bangkrut. Tapi pelan-pelan, ko­perasi pasti akan lebih baik dan terus berkembang,” tandasnya.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI, Anak Agung Gede Ngu­rah Puspayoga mengungkapkan, salah satu upaya untuk merangsang minat masyarakat untuk menjadi mitra Ko­perasi adalah dengan memberi pinja­man tanpa bunga.

“Saat ini Indonesia memiliki 142 ribu koperasi aktif sementara ada 62 ribu lainnya bersifat non-aktif. Nah yang non-aktif itu harus dihidupkan kembali supaya masyarakat tidak lagi meminjam uang ke rentenir yang nota­bene lebih mencekik dengan besaran bunga pinjaman,” tutur Menteri Anak Agung di sela Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-68 di Lapan­gan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Jumat (7/8/2015).

BACA JUGA :  Kecelakaan Motor Tercemplung ke Sungai Cilacap, Diduga Hilang Keseimbangan

Ia mengimbau Pemerintah kabu­paten/kota serta Provinsi untuk kem­bali melakukan pendataan untuk se­tiap unit Koperasi yang ada di wilayah masing-masing agar bisa merasakan program dari pemerintah pusat.

“Sekarang kan masih banyak kop­erasi yang cuma bermodal papan nama saja tanpa punya program yang jelas serta struktur kepengurusannya juga tidak jelas. Makanya pemprov, pemda harus mendata ulang,” lanjutnya.

Kabupaten Bogor sendiri memiliki 1.695 koperasi yang terdaftar di Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag). Namun hanya 831 yang mendapat binaan den­gan baik. Sementara 864 sisanya bersi­fat non-aktif.

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================