etslpufx3vbygnrjl2bcTelefon seluler, tablet, dan e-reader harus memiliki mode malam otomatis sehingga tidak mengganggu jadwal tidur, menurut seorang dokter kesehatan anak.

Oleh : Adilla Prasetyo Wibowo
[email protected]

Menurut Profesor Paul Gringras, pengaturan itu harus menyar­ing cahaya biru, yang mela­mbatkan jam biologis dan membuat pengguna terjaga di malam hari. Gringras yang bekerja di sebuah rumah sakit anak di London mengatakan, produsen perangkat elektron­ik harus lebih “bertanggung jawab”.

Seiring gelapnya langit pada malam hari, tubuh manusia menghasilkan ‘hormon tidur’ melatonin yang menyebabkan rasa kantuk. Cahaya dengan panjang gelombang tertentu, yaitu pada spektrum hijau-bi­ru, dapat mengganggu sistem tersebut.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut, Pelajar SMA di Brebes Tewas usai Terlindas Dump Truk

Profesor Gringras ikut ser­ta dalam penelitian tentang cahaya dari perangkat elek­tronik. Dia menyimpulkan, ada tren bahwa perangkat ter­baru dibuat lebih besar, lebih terang, dengan tingkat kontras lebih tinggi, dan karena itu memancarkan lebih banyak ca­haya biru.

“Hal ini bagus untuk pemakaian di siang hari, tapi sangat buruk untuk di malam hari. Ada cukup data untuk menyatakan, bila Anda berada di depan layar perangkat ini pada malam hari maka waktu tidur Anda akan tertunda be­berapa jam,” ujar Gringras ke­pada BBC News.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 24 April 2024

Dia mengatakan, beberapa aplikasi telah dirancang untuk mengurangi pancaran cahaya biru-hijau dan night mode (mode malam) akan secara oto­matis menyaring cahaya terse­but.

Namun menurutnya, perlu ada tanggung jawab produsen dan kuncinya ialah mengoto­matisasi itu. “Perangkat elek­tronik memang mengasyikkan, tapi kita butuh perlindungan dari mereka pada malam hari,” tutup Gringras.

============================================================
============================================================
============================================================