BANDUNG, Today – Punggawa Persib terus mendapatkan tekanan setiap harinya dari pelatih Djajang Nurjaman. Hal itu dilakukan guna mengembeleng mental bertanding dan memantapkan kerjasama peÂmain dalam melakoni laga kedua nanti melawan Surabaya United.
Pasukannya digembleng berlatih di Lapangan Menanggal Surabaya dengan berbagai materi fisik dan teknik.
Menurutnya ini sengaja dilakuÂkan karena di latihan berikutnya tenÂsi .diturunkan supaya meminimalisir potensi cedera pemain.
“Hari ini porsi latihan kita naiÂkan, kalau kemarin persentasenya 60, hari ini jadi 80. Sengaja kita buat berat soalnya besok (hari ini,red) kita turunkan lagi ke 60 persen dan di JuÂmat menjadi 50 persen. Karena itu menjelang pertandingan jadi tensinÂya harus turun,†ujar Djanur di Hotel Best Western Papilio, Rabu (18/11).
Dalam latihan pagi tadi, Djanur mulai merasa lega karena Tantan sudah mulai bisa mengikuti ritme rekan-rekannya yang lain.
Itu artinya stok pemain depan mulai bertambah karena sebelumÂnya Maung Bandung sempat krisis striker. Saat ini Yandi Sofyan, RudiÂyana dan Tantan bisa menjadi opsi bagi Janur.
Hanya saja kondisi Ilija SpasoÂjevic dan Atep masih harus dipantau dalam beberapa hari ke depan.
“Pemain juga Djajang sama TanÂtan sudah ikut latihan dengan penuh. Cuma Spaso masih terpisah dan itu menandakan dia belum siap,†ujarnya.
Khusus untuk Atep, sang kapten tim kemungkinan besar sudah bisa diikutsertakan dalam pertandingan Sabtu mendatang. Saat ini pemain asal Cianjur itu memang sengaja ditÂepikan dari tim supaya bengkak di kakinya membaik.
“Untuk Atep masih dilihat besok dan Kamis kita masih ada dua sesi latihan lagi. Apakah dia sudah fit unÂtuk pertandingan,†tutupnya.
Sementara itu, Kemenangan di laga pembuka grup C begitu disyuÂkuri oleh pelatih Persib, Djajang Nurjaman. Menurutnya di tengah kondisi tim yang tidak setangguh di Piala Presiden lalu, tiga poin pertama berimbas positif bagi psikologis AchÂmad Jufriyanto dan kawan-kawan.
Apalagi dari masa persiapan skuat Maung Bandung tidak terlalu matang mengingat banyak pemain yang turun di turnamen lain. Bahkan manajemen tidak membebankan tarÂget juara untuk Persib.
“Pasti itu jadi modal berharga dari situasi pertandingan yang sulit, pemain yang tidak komplit kemudiÂan permainan kita belum seutuhnya balik. Meraih tiga poin merupakan satu hal yang perlu disyukuri,†tutur pria yang akrab disapa Djanur itu keÂpada Simamaung di Lapangan BrawiÂjaya, Selasa (17/11).
Mental pasukan Maung Bandung saat akan memulai turnamen memang tidak seantusias biasanya. Ditambah banyaknya pemain semodel Vladimir Vujovic dan Muhammad Ridwan yang memilih mundur dari tim.
Situasi bertambah buruk kala Zulham Zamrun pun harus absen lama karena cedera. Kemenangan kemarin pun diakui Janur seperti meÂnyuntikan energi baru kepada anak asuhnya untuk menjaga supremasi Persib sebagai klub top tanah air.
“Ya itu membuat mental anak-anak setelah meraih kemenangan pasti semakin menanjak,†tuturnya.
Dia pun berharap meningkatnya mental diiringi dengan performa peÂmain yang semakin baik.
Menurutnya hal itu bisa memÂperbaiki kekurangan di laga kemarin termasuk kepercayaan diri pemain belakang. Karena sempat jebol dua kali dari Laskar Joko Tingkir.
“Ya itu masalah di pertahanan dan saya tidak mau menyebut itu kesalahan individu. Karena hanya 2 dan 3 serangan dari lawan bisa jadi gol,†pungkasnya.
Kantongi Pola Permainan
Skuat Maung Bandung mulai menaÂtap mangsa mereka berikutnya di fase grup Piala Jenderal Sudirman 2015. Kali ini yang akan menguji ketangguÂhan Konate Makan dan kawan-kawan adalah tuan rumah Surabaya United.
Pelatih Persib, Djajang Nurjaman pun mengaku sudah mengenal perÂmainan pasukan Ibnu Grahan termaÂsuk materi pemain yang dimilikinya.
Menurutnya komposisi skuat sang lawan dihuni dengan deretan pemain muda berkualitas dengan bimbingan pemain senior yang puÂnya segudang pengalaman.
Darah muda Surabaya United diÂhuni oleh mantan punggawa timnas U-19 seperti Evan Dimas, Ilham Udin Armayn dan Zulfiandi.
Semangat berkobar mereka diÂdampingi oleh Jendry Pitoy dan OtaÂvio Dutra yang pernah menjadi juara Liga Indonesia bersama Persipura. Kolaborasi itu yang menjadi perhaÂtian Janur dalam meramu strategi bagi timnya.
“Tahu semua termasuk kekomÂpakan pemain Surabaya dan merÂeka berkualitas. Pemain muda dan digabung dengan pemain senior kita sudah tahu itu,†ujar Jajang ketika diwawancara di Hotel Best Western Papilio, Rabu (18/11).
Di laga pembuka sendiri SurabaÂya United mesti bertekuk lutut dari tim kejutan, PS TNI dengan skor 2-1. Namun Janur enggan terjebak denÂgan hasil tersebut karena menurutÂnya Pedro Javier dan kawan-kawan tetap bermain baik.
Bahkan dari pola permainan seÂlama 90 menit, pelatih 57 tahun itu menilai Surabaya United lebih ungÂgul ketimbang sang lawan.
“Hasil terakhir seperti itu merÂeka memang tidak menang tapi saya kesampingkan itu. Saya rasa mereka hanya kurang lucky saja, secara kesÂeluruhan mereka main lebih baik,†tukasnya.
(Imam/net)