alfian mujani 240Jangan pernah lalai menilai diri sendiri yang masih suka lalai. Kelalaian me­nilai diri biasanya membuat kita sibuk menilai orang lain. Sibuk menilai orang lain biasanya akan menutup jalan diri kita untuk berkem­bang menjadi baik. Menghambat se­buah proses dari kepompong menjadi kupu-kupu. Berdiskusi dan dialog adalah salah satu kunci mengenal diri. Dengan mengenal diri, kita akan mengenal Tuhan kita dengan pengenalan lebih baik.

Jangan pernah merasa diri sudah sem­purna. Kesempurnaan hakiki hanyalah milik Sang Pencipta. Tak ada seorang manusiapun yang sempurna. Karena itu, manusia memiliki keharusan berjuang menyatukan kebaikan-kebaikan yang menyebar di banyak manusia.

Mengumpulkan kebaikan dari banyak orang ini tujuannya adalah untuk mem­bangun bangunan kehidupan yang disebut negara yang damai, sejahtera dan penuh lindungan Sang Pencipta. Saling merangkul bukan saling memukul, saling mengajak bu­kan saling mengejek, dengan argumen bu­kan dengan sentimen. (*)

============================================================
============================================================
============================================================