Jangan pernah lalai menilai diri sendiri yang masih suka lalai. Kelalaian meÂnilai diri biasanya membuat kita sibuk menilai orang lain. Sibuk menilai orang lain biasanya akan menutup jalan diri kita untuk berkemÂbang menjadi baik. Menghambat seÂbuah proses dari kepompong menjadi kupu-kupu. Berdiskusi dan dialog adalah salah satu kunci mengenal diri. Dengan mengenal diri, kita akan mengenal Tuhan kita dengan pengenalan lebih baik.
Jangan pernah merasa diri sudah semÂpurna. Kesempurnaan hakiki hanyalah milik Sang Pencipta. Tak ada seorang manusiapun yang sempurna. Karena itu, manusia memiliki keharusan berjuang menyatukan kebaikan-kebaikan yang menyebar di banyak manusia.
Mengumpulkan kebaikan dari banyak orang ini tujuannya adalah untuk memÂbangun bangunan kehidupan yang disebut negara yang damai, sejahtera dan penuh lindungan Sang Pencipta. Saling merangkul bukan saling memukul, saling mengajak buÂkan saling mengejek, dengan argumen buÂkan dengan sentimen. (*)