yuanSetelah Yuan China ditetapkan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) sebagai mata uang dunia, banyak kalangan meyakini bahwa peta kekuatan moneter dunia akan berubah total. Tingkat ketergantungan sejumlah negara terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akan berkurang.

Oleh : Alfian Mujani | Detik Finance
[email protected]

Lantas mengapa IMF mene­tapkan yuan menjadi mata uang internasional? China sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia menjadi alasan utamanya. Sebagai ekonomi terbesar, tak salah yuan dijadikan sebagai mata uang internasional seperti yang telah berlaku pada 4 mata uang in­ternasional saat ini yaitu USD, yen, euro, dan poundsterling.

Soal penetapan yuan menjadi mata uang internasional, sebena­rnya ini sudah terbaca ketika para petinggi IMF melakukan pertemuan di bulan November lalu.

Dua kriteria utama yang menjadi­kan IMF bisa meloloskan mata uang China menjadi mata uang interna­sional, yaitu China harus dijadikan negara utama perdagangan dunia.

Oleh karena itu, mata uang Chi­na harus dijadikan mata uang yang bisa digunakan secara bebas di pas­ar internasional. Dua syarat terse­but bisa dipenuhi China. Otomatis, yuan atau renminbi ditetapkan seb­agai mata uang internasional kelima melengkapi 4 mata uang internasi­onal yang sudah diakui sebelum­nya.

Lebih dari 1.000 bank di 100 negara menggunakan yuan untuk melakukan transaksi dengan China, angka ini naik 20% selama 2 tahun terakhir. “Perdagangan yuan saat 5 tahun yang lalu hampir tidak ada, tapi hari ini justru yuan merupakan mata uang yang paling banyak di­transaksikan di pasar global,” ujar Chris Knight analisa keuangan dari Standard Chartered Bank.

Sebagai contoh, pasar obligasi China sekarang terbuka untuk as­ing. Obligasi Panda berkembang pesat. Obligasi Panda merupakan obligasi yang dikeluarkan oleh pe­rusahaan asing tetapi dalam mata uang yuan. Bank Dunia Internation­al Finance Corp mencatat, obligasi Panda ini sudah terserap USD 50 miliar dalam 5 tahun terakhir.

BACA JUGA :  Cemilan Pedas dengan Tahu Gejrot yang Gurih Bikin Melek

Di samping itu, beberapa hal yang harus diperhatikan saat yuan menjadi mata uang internasional yaitu pertama, China menjadi lebih transparan dengan statistik ekono­mi, seperti jumlah cadangan emas dan cadangan mata uang asing yang dimilikinya.

Kedua, fluktuasi nilai tukar yuan dilepas bebas ke pasar. Artinya, pergerakannya disesuaikan den­gan permintaan dan penawaran di pasar.

Dalam perjalanannya menjadi mata uang internasional, pemegang saham di IMF sepakat untuk mema­sukkan yuan (renminbi) menjadi mata uang internasional. Mata uang negeri Tirai Bambu tersebut masuk menjadi mata uang klub elit IMF yang disebut sebagai Special Draw­ing Rights (SDR).

Seperti yang dikutip dari situs IMF, SDR merupakan aset cadangan internasional yang dimanfaatkan untuk memperkuat cadangan de­visa negara anggota IMF. Besaran SDR dihitung berdasarkan empat mata uang internasional utama, yakni euro, yen, poundsterling, dan USD.

SDR dapat ditukar dengan mata uang yang dapat digunakan secara bebas. Hingga 17 Maret 2015, se­banyak 204 miliar SDR atau setara dengan USD 280 miliar telah ter­bentuk dan dialokasikan untuk ang­gota IMF. Semua anggota IMF wajib mengalokasikan SDR.

Lantas, apa artinya dari keputu­san IMF ini? Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang kepu­tusan tersebut:

  1. IMF Bentuk SDR

IMF menciptakan SDR pada tahun 1969 sebagai cara negara-negara bentukan IMF untuk bisa memiliki aset cadangan devisa seperti emas dan USD yang bisa diterima masyarakat luas di dunia. Emas dan USD dinilai sebagai ‘safe haven’. Namun, pasokan emas dan USD terbatas sehingga IMF memu­tuskan untuk membentuk SDR. IMF benar-benar mengalokasikan SDR ke negara-negara anggotanya yang terdiri dari 188 negara yang meru­pakan bagian dari penggerak eko­nomi global.

  1. Awalnya Memiliki 16 Mata Uang

Yuan adalah mata uang kelima dari keranjang SDR bersama den­gan USD, euro, yen dan pound­sterling. Awalnya, keranjang SDR ini terdapat 16 mata uang. Namun, jumlah mata uang dalam keranjang SDR kemudian dikurangi menjadi hanya 5 mata uang di tahun 1981. Kemudian menyusut lagi menjadi empat mata uang di tahun 1999 ke­tika euro menggantikan mata uang Jerman dan Prancis.

BACA JUGA :  Lauk Sehat Rendah Lemak dengan Ikan Kukus Asam Pedas

  1. Yuan Direview di tahun 2010

IMF melakukan review mata uang SDR setiap lima tahun. Di akhir tahun 2010, dewan ekseku­tif IMF yang terdiri dari 24 direksi menyimpulkan bahwa hanya ada empat mata uang akan terus berada di keranjang SDR. Awalnya, mata uang yuan yang juga disebut ren­minbi tidak termasuk dalam 5 mata uang dalam keranjang SDR karena dinilai tidak bisa digunakan secara luas dan ditransaksikan secara in­ternasional dan diperdagangkan di pasar valuta asing. Sejak itu, Pres­iden Cina Xi Jinping melakukan reformasi terhadap mata uangnya, termasuk jam perdagangan valas yang lebih lama dan lebih sering menerbitkan utang.

  1. Tidak Semua Mata Uang Memi­liki Bobot yang Sama

Masuknya yuan ke dalam klub elit, membuat IMF harus mengem­bangkan formula bobot baru terha­dap setiap mata uang, yang didasar­kan pada faktor-faktor seperti nilai ekspor emiten dan omset valuta asing. Yuan secara resmi akan menjadi anggota dari SDR pada 1 Oktober 2016. Berikut bobot mas­ing-masing mata uang dalam ker­anjang SDR: dolar AS -41,73%; euro -30,93%; yuan -10,92%; yen -8,33%; pound -8.09%.

  1. Sebagai Simbolik

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, masuknya yuan ke dalam keranjang SDR akan membawa sistem moneter dan keuangan internasional yang lebih kuat, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan dan sta­bilitas ekonomi China dan global. “Pada dasarnya mosi percaya dari IMF, inklusi mungkin menjadi kes­empatan bagi China untuk menggu­nakan langkah untuk melanjutkan upaya transparansi dan reformasi,” jelas dia.

(detik.com/intennadya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================