BOGOR TODAYÂ – Penderita HIV/ AIDS di Kota Bogor terus meningÂkat dalam 10 tahun terakhir. TerÂcatat, 2.921 orang dinyatakan posiÂtif dan 89 diantaranya meninggal dunia.
Penderita HIV/AIDS didominasi oleh usia remaja sekitar 15-24 taÂhun akibat perilaku seks tidak seÂhat, berganti-ganti pasangan dan hubungan sejenis.
“Sejak 2005 hingga Maret 2015 ini tercatat ada 676 remaja terjangÂkit virus ini. Jumlah kasus di kaÂlangan remaja meningkat di tahun 2014 dan 2015,†kata Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan Kota Bogor Nia Yuniawati Rahmat, Rabu (2/12/2015).
Ibu hamil pun banyak yang terÂtular penyakit ini. Bahkan, balita juga terjangkiti virus mematikan tersebut. “Tahun ini ada 20 ibu hamil yang positif tertular HIV. SeÂdangkan balita sekitar 50 anak,†lanjut Nia.
Menurutnya, penyebaran virus mematikan ini sudah merata di enam kecamatan. Setiap bulan, Puskesmas pun menemukan kaÂsus tersebut. “Setiap bulan ada 3-6 orang positif terjangkit HIV,†kata dia.
Untuk kasus yang terjadi pada anak-anak, mereka secara otoÂmatis terjangkiti HIV/AIDS akibat tertular ibunya yang mengidap penyakit tersebut. “Penularan itu bisa terjadi saat dalam kandungan, atau saat dalam proses menyusui,†katanya.
Menurut dia, anak-anak yang diketahui positif HIV/AIDS terÂpaksa harus minum obat ARV sepanjang hidupnya agar dapat hidup lebih lama. Meskipun penÂderita bayi, ARV harus diberikan untuk menurunkan kekuatan virus.â€Bukan membuang atau mematikan virusnya, hanya melokalisasi,†ujarnya.
Dengan begitu, lanjut Nia, perÂtumbuhan virus tersebut tidak gaÂnas dan tidak cepat menyebar.
Sebenarnya, anak-anak bisa teÂrhindar dari HIV/AIDS jika diketaÂhui sejak awal dalam kandungan. Namun, rata-rata mereka baru dikÂetahui positif HIV saat mengalami gejala sakit, misalnya gatal atau diare, yang tidak kunjung sembuh.
Setelah diketahui positif, ternyata ibunya juga positif HIV/AIDS. Padahal, jika diketahui sejak awal, ibu kandung dapat diberi ARV unÂtuk menekan penyakit itu.
Pemberian obat kepada ibu hamil yang positif HIV/AIDS, jelas dia, cukup efektif mencegah penuÂlaran virus tersebut kepada bayi. “Anaknya inilah yang kita perÂjuangkan harus hidup dan tidak terinfeksi HIV/AIDS,†katanya.
(Yuska) intennadya