Untitled-3BOGOR, Today – SMA PGRI 3 Bogor tidak kesulitan dalam menerapkan Kurikulum 2013 (K-13), yang menha­ruskan siswanya lebih aktif dalam ke­giatan belajar mengajar.

“Dalam penerapan K-13 yang sebelumnya dari pihak sekolah sih enjoy saja. Kami merasa dalam men­jalani K-13 tidak ada beban,” ujar Lilis Anis, Wakil Kepala Kurikulum SMA PGRI 3 Kota Bogor.

Banyaknya tugas yang diberikan kepada para siswa, menuntut agar mereka lebih aktif berperan di kelas.

BACA JUGA :  Hardiknas 2024, Great Edunesia Soroti Perubahan Pendidikan di Indonesia

Lilis menambahkan, diberlaku­kan atau tidaknya K-13 di sekolah, tu­gas yang diberikan untuk siswa akan selalu banyak. Jadi K-13 tidak terlalu sulit bagi pihak sekolah dan bagi para siswa.

Menurutnya, penggunaan K-13 di SMA PGRI 3 memberikan guru kesempatan untuk mengumpulkan berbagai aspek dalam memberikan penilaian kepada siswanya.

Aspek yang dinilai yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek sikap. Penilaian yang dilakukan dikelompokkan menjadi dua yaitu penilaian individu dan penilaian ke­lompok.

BACA JUGA :  Hardiknas 2024, Great Edunesia Soroti Perubahan Pendidikan di Indonesia

Lilis beranggapan bahwa K-13 cu­kup bagus jika diterapkan di sekolah. Hanya saja ada beberapa yang harus diperhatikan agar K-13 lebih sempurna.

Seperti merubah paradigma guru agar lebih terbuka lagi dalam meni­lai para siswanya serta perlu adanya dukungan orangtua siswa yang be­sar agar anak-anaknya bisa belajar dengan baik di sekolah maupun di rumah.

(Latifa Fitria/Inten/Nadya)

============================================================
============================================================
============================================================