SOLO, Today – Duel beraroma dendam bakal tersaji di Stadion Manahan Solo, kala Persija Jakarta berhadapan dengan Mitra Kukar dalam laga perdana babak 8 Piala Jenderal Sudirman, besok (hari ini,red).
Lolos ke babak 8 besar, kedua tim ini punya predikat sama sebagai runner-up grup di babak penyisihan. Persija menÂjadi runner-up Grup A, sedangkan Mitra Kukar menjadi peringkat 2 di klasemen akhir Grup B.
Pertandingan nanti merupakan partai ulangan babak penyisihan Piala Presiden 2015 lalu. Kala itu, Mitra Kukar mampu menahan imbang Macan KeÂmayoran dengan skor 0-0.
Uniknya, dalam 5 pertemuan teraÂkhir kedua tim, Mitra Kukar justru domÂinan atas Persija. Mitra Kukar mampu memenangkan 3 laga dan 2 kali bermain imbang tanpa sekalipun menelan kekaÂlahan.
Meski demikian, pelatih anyar PerÂsija, Bambang Nurdiansyah, punya panÂdangan khusus melihat statistik perteÂmuan kedua tim.
“Saya tidak pedulikan itu. Kita tidak memikirkan itu (statistik pertemuan), kita hanya fokus ke pertandingan,†kata pelatih yang akrab disapa Coach Banur itu, saat dihubungi VIVA.co.id.
“Setiap era pasti berbeda. Persija dulu dengan Persija sekarang pasti berÂbeda. Beda pelatih dan beda pemain. Begitu juga Mitra Kukar, beda pelatih dan beda pemain juga,†tambahnya.
Dalam fase grup babak perempat final nanti, babak adu penalti masih sangat bisa menentukan keluarnya pemenang. Laga yang imbang selama 90 menit langsung berlanjut ke tos-tosan.
Banur pun mengaku sudah menyÂiapkan pasukannya untuk menghadapi tekanan mental dalam hal adu penalti nanti.
Menurutnya, beban justru ada di para eksekutor dan bukan di penjaga gawang. Apalagi, Persija belum pernah menjajal babak adu penalti selama fase grup.
“Kita juga cukup sering latihan adu tendangan penalti. Untuk tendangan penalti, beban justru ada pada penenÂdang. Ini adalah hal yang berhubunÂgan dengan mental. Beban bukan pada kiper. Kiper justru nothing to lose di adu penalti,†kata Banur.
Sementara itu, Mitra Kukar adalah tim yang kerap jadi batu sandungan bagi Persija Jakarta. Laskar Naga Mekes punya statistik yang sangat positif kala berhadapan dengan Macan Kemayoran.
Dalam lima pertemuan terakhir, MiÂtra Kukar tak sekalipun mampu ditumÂbangkan Persija. Tim asal Kota TenggaÂrong ini mampu meraih 3 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Tak hanya itu, dalam jumlah perÂtemuan tersebut, gawang Mitra Kukar hanya kebobolan 2 kali.
Meski demikian, pelatih Mitra KuÂkar, Jafri Sastra, tak lantas sesumbar. Menurut eks pelatih Semen Padang ini, data statistik adalah hal dari masa lamÂpau dan tak bisa dijadikan jaminan keÂmenangan.
“Statistik tidak bisa dijadikan peganÂgan. Itu semua kan datang dari masa lalu, sekarang kondisi kita kan sama-sama berbeda,” katanya saat dihubungi VIVA.co.id.
Jafri melihat, progresivitas yang diÂtunjukkan Persija di bawah komando pelatih anyar, Bambang Nurdiansyah. Kolektivitas permainan Raphael MaiÂtimo cs, adalah hal yang paling diwaspaÂdai Jafri dalam laga nanti.
Persija sekarang sudah banyak berubah. Dibanding Piala Presiden lalu, mereka punya kolektivitas permainan yang meningkat.
“Ini yang harus kita antisipasi. Makanya, dalam waktu seminggu perÂsiapan, kita coba benahi semua aspek, lini belakang, tengah, dan serangan,†pungkasnya.
(Imam/net)