Harry-Kane---FootyRendersTottenham Hotspurs tidak bisa dipandang sebelah mata dalam perjalanan ‘aneh’ Liga Primer Inggris musim ini. Meski masih bertengger di posisi empat klasemen sementara, The Lily­whites hanya terpaut empat poin dari pemuncak klase­men, Arsenal dan Leicester City.

Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Pasukan London Utara ini pun men­jadi tim yang paling sedikit menuai kekalahan sepanjang paruh musim. Harry Kane Cs hanya dua kali gagal mendapat poin, yakni kala menjamu Arse­nal di White Hart Lane 1-2 pada 24 Septem­ber dan Newcastle United ditempat dan skor yang sama 13 Desember lalu. Selebihnya, Spurs menang sembilan kali dan 8 kali im­bang dengan raupan 35 poin.

Disaat mata dunia terpusat pada laju cepat Leicester City serta terpuruknya Chelsea dan Manchester United, skuad asuhan Mauricio Pochettino ini diam-diam mulai bergerilya untuk naik ke posisi yang lebih tinggi.

Legenda Arsenal, Thierry Henry secara khusus mengingatkan mantan klubnya un­tuk mewaspadai sang rival sekota. Titi me­nilai, Arsenal yang sementara ini memun­caki klasemen liga dengan perolehan nilai 39 dari 19 pekan sama dengan perolehan poin Leicester yang bermain imbang 0-0 dengan Manchester City.

“Lihatlah Tottenham, saya sebenarnya tidak bisa mengatakan bahwa mereka poten­sial untuk juara, tapi mereka tampak oke. Itu mengkhawatirkan. Itu mengkhawatirkan ka­lau Anda seorang penggemar Arsenal,” kata Henry kepada Sky Sports dikutip Soccerway.

Satu hal lain yang patut diwaspadai Arse­nal adalah sejumlah laga berat yang menanti di paruh kedua. Arsenal memang masih dinanti sejumlah partai berat di paruh kedua liga.

Anak asuh Arsene Wenger masih akan bertandang ke Liverpool, Manchester Unit­ed, Tottenham, Everton, dan Manchester City. Selain itu ada juga laga kandang mela­wan Chelsea dan Leicester. Beberapa per­tandingan lainnya yang dinilai Henry ber­potensi menyulitkan adalah melawan Stoke City, West Ham United, Crystal Palace.

Laga-laga ini akan benar-benar menguji performa dan konsistensi Arsenal dalam misinya memburu titel musim ini.

BACA JUGA :  4 Bahan Sederhana Bisa Bikin Cemilan Enak, Ini Dia Cara Membuat Jasuke di Rumah

“Mereka harus pergi ke Everton, mereka harus ke Liverpool, mereka harus bermain di Manchester United, di City, di Tottenham. Kita semua juga sudah tahu sekarang bah­wa akan sulit untuk menang di Stoke, West Ham,” ujar Henry.

“Mereka akan menghadapi Palace di kan­dang, yang mana tidak ingin Anda inginkan. Mereka (Palace) adalah tim yang lebih baik saat bermain tandang ketimbang di kandan­gnya sendiri. Lagi-lagi kita kembali ke hal yang sama, bahwa konsistensi belum tam­pak pada saat ini,” demikian pria yang kini menjadi analis sepakbola ini.

Terlebih, Spurs tidak banyak melakoni laga berat di awal tahun 2016. Kontan, per­tandingan berat mereka hanya saat melade­ni Leicester City 14 Januari 2016 mendatang. Selebihnya, mereka berjumpa Sunderland, Everton dan Crystal Palace.

Magis Kane

Nama Harry Kane tidak bisa dilepas­kan dari gemilangnya performa The Spurs musim ini. Harry Kane menjalani tahun is­timewa di 2015. Ia unjuk gigi sampai masuk tim nasional senior Inggris dan membuat debut impian, lalu sempat diragukan tapi ke­mudian mampu memberi pembuktian.

Pada musim 2014-15, pamor Kane me­lesat berkat gol-gol yang buat dalam balutan seragam Tottenham Hotspur. Performa itu pula yang membuatnya dipanggil masuk ke timnas senior Inggris pada Maret 2015.

Laga perdana untuk Inggris dilakoni Kane saat menghadapi Lithuania dalam laga Kuali­fikasi Piala Eropa 2016 pada akhir Maret. Ia masuk sebagai pemain pengganti dan 80 de­tik kemudian menandai debutnya dengan gol.

Kane pada prosesnya menutup musim 2014-15 dengan menjadi pemain Inggris ter­subur di Premier League dengan torehan 21 gol, cuma kalah dari penyerang Manchester City asal Argentina, Sergio Aguero, yang mencetak 26 gol.

Setelah musim yang impresif, Kane dapat tantangan untuk mengulangi performa di 2015- 16 demi menepis anggapan bahwa yang telah ia lakukan bukan cuma pamer aksi satu musim semata. Pada awalnya penyerang 22 tahun itu sempat seret gol. Ia bahkan sempat berpuasa gol selama 748 menit di seluruh kompetisi ber­sama Spurs sampai akhirnya menjebol gawang Manchester City pada 26 September.

BACA JUGA :  Peringati Hari Kartini, Pemkab Bogor Hadirkan Layanan KB Serentak di 40 Kecamatan se-Kabupaten Bogor

Setelah itu Kane masih sempat berpuasa pada beberapa laga lainnya sampai kemu­dian memborong tiga gol ke gawang Bour­nemouth pada 25 Oktober, dan mulai tam­pak kembali seperti musim lalu.

Kane untuk sementara menjadi pemain tersubur Spurs di 2015-16 dengan 13 gol di se­luruh kompetisi, 11 di antaranya di Premier League. Dalam daftar topskorer Premier League ia juga cuma berjarak empat gol dari dua nama teratas, Romelu Lukaku (Everton) dan Jamie Vardy (Leicester City).

Yang istimewa, sepanjang tahun 2015 ini Kane telah mencetak total 27 gol di Premier League buat Spurs, yang menjadi rekor baru di klub tersebut dengan melampaui pemain top The Lily Whites dan Inggris, Teddy Sher­ingham (26 gol). Jumlah 27 gol pada tahun kalender 2015 itu juga merupakan jumlah terbanyak di antara pemain-pemain Premier League lain di ajang tersebut.

“Sungguh tahun luar biasa yang sudah ia alami. Tapi ia lebih dari sekadar pencetak gol, belum ada yang benar-benar membahas soal tingkat keras kerasnya, yang tidak ada duanya. Ia selalu menawarkan solusi buat timnya dan senantiasa bergerak,” ucap Thi­erry Henry, mantan penyerang Arsenal yang kini menjadi analis Sky Sports.

“Di awal musim ia terlihat sedikit ke­hilangan ketenangan di depan gawang, tapi ia berhasil mendapatkannya lagi. Sejak gol pertamanya musim ini ia tidak lagi terlihat bermasalah. Ya, ia bermain untuk Totten­ham (Hotspur, yang punya sejumlah pemain oke dan juga salah satu rival Arsenal) tapi Anda tetap harus memberi pujian yang layak ia dapat,” tuturnya. (*/Net)

============================================================
============================================================
============================================================