aptb-ciawi-(1)JAKARTA TODAY – Tarif bus TransJabodetabek yang dioperasikan Perusahaan Pen­gangkutan Djakarta (PPD) akan disamakan dengan tarif bus TransJakarta sebe­sar Rp3.500. Penerapan tarif tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.

Direktur Utama PT Trans­portasi Jakarta, Antonius Kosasih, mengatakan, hal itu bakal diterapkan karena perusahaannya mulai men­jajaki kemungkinan melaku­kan pembayaran dengan sistem rupiah per kilometer untuk bus-bus TransJabode­tabek. Para bus itu diopera­sikan PPD, yang juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah koordinasi Kemen­terian Perhubungan (Kemen­hub). “Kami sudah meng­hadap Sekretaris Jenderal Kemenhub, Sugihardjo, yang tengah merangkap juga seb­agai Pelaksana Tugas Dirjen Hubungan Darat Kemenhub, kemarin, untuk membicara­kan tentang arahan gubernur DKI kepada kami ini,” ujar Kosasih, kemarin.

BACA JUGA :  Kebakaran Hanguskan Ratusan Kios dan Puluhan Ruko di Pasar Padeldela Halmahera Timur

Pada intinya, Kosasih mengatakan, Kemenhub menyambut baik ide yang disampaikan tersebut. PT Transportasi Jakarta tengah merumuskan besaran pem­bayaran rupiah per kilome­ter yang akan dibiayai dari anggaran subsidi Public Ser­vice Obligation (PSO), yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.

Bila besaran rupiah per kilometer disepakati bersa­ma, PT Transportasi Jakarta selanjutnya akan berkoordi­nasi dengan Lembaga Kebi­jakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memasukkan jasa layanan TransJabodetabek ke sistem e-catalogue.

BACA JUGA :  Masjid Agung Al Isra Kota Bogor jadi Pusat Ekonomi, Sosial dan Peradaban

Serupa dengan hal yang dilakukan TransJakarta saat bekerja sama dengan Kopaja, TransJakarta cu­kup ‘membeli’ jasa terse­but melalui sistem katalog elektronik, sebelum Tran­sJabodetabek resmi berop­erasi dengan mekanisme TransJakarta.

“Jika dimungkinkan, se­lanjutnya kami akan men­gupayakan agar bus-bus TransJabodetabek tidak hanya dioperasikan di rute yang melayani Botabek (Bo­gor, Tangerang dan Bekasi) dengan Jakarta, namun juga di rute-rute reguler TransJa­karta,” ujarnya.

“Ini akan membantu kami memperluas layanan Tran­sJakarta ke rute-rute padat penumpang namun belum bisa sepenuhnya dijangkau oleh pelayanan yang baik dari TransJakarta,” tandas­nya.

(Yuska Apitya)

============================================================
============================================================
============================================================