BOGOR, TODAYÂ – Terminal Pasar Parung belum juga di bangun. Padahal pembebasan lahan seluas 2,2 hektare di Kampung Jati, Desa/KecamaÂtan Parung telah selesai dan tidak ada kendala.
Kepala Bidang Teknik AnÂgkutan dan Terminal pada Dinas Lalu Lintas Angkutan JaÂlan (DLLAJ) Kabupaten Bogor, Dudi Rukmayadi menjelaskan, belum dikerjakannya banguÂnan fisik terminal itu lantaran belum dibebaskannya akses jalan keluar kendaraan.
“Memang lahan sudah seleÂsai dibebaskan. Tapi kami kan hanya pengguna anggaran. UruÂsan Detail Engineering Design (DED)-nya ada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Nah, untuk jalan masuknya suÂdah dibebaskan, tapi jalan keluÂarnya belum,†kata Dudi kepada Bogor Today, Kamis (7/1/2016).
Menurutnya, lahan yang diperlukan untuk akses keluar itu hanya 300 meter dari termiÂnal ke Jalan Raya Parung. “Itu ada di Bina Marga. Kami tidak ingin terminal itu cuma jadi monumen tanpa fungsi. KaÂrena Parung sangat butuh denÂgan terminal itu,†lanjutnya.
Menurutnya, jika dipakÂsakan memakai satu jalan unÂtuk keluar masuk, malah akan menambah macet di kawasan tersebut.
Ia mengungkapkan, dalam DED, DLLAJ mengajukan angÂgaran sedikitnya Rp 20 miliar untuk pembangunan termiÂnal itu. “Tapi kan tergantung TAPD nantinya. Mau dicairkan berapa termin atau sekaligus,†pungkasnya.
Pembangunan Terminal Parung tahap I menghabiskan dana Rp 5 miliar untuk pemÂbangunan kontruksi, pemagaÂran, pemerataan dan pemaÂtangan tanah selama 180 hari, terhitung sejak 18 Juni hingga 14 Desember 2015.
Sebelumnya, PemerinÂtah Kabupaten Bogor sengaja tidak memasukkan anggaran pembangunan fisik terminal ini pada tahun anggaran 2016.
“Sengaja saya tak masukan ke anggaran 2016. Saya fokus dulu pembebasan lahannya,†ujar Bupati Bogor, Nurhayanti.
Menurutnya, membangun terminal itu tidak sulit, namun jika lahan belum dibebaskan menambah persoalan.
“Saya sudah perintahkan, agar melakukan komunikasi baik dengan camat, kades dan dinas terkait lainnya,†kata dia.
Camat Parung, Daswara mengatakan, pembebasan tanÂah untuk pembangunan termiÂnal tak ada kendala. Sedangkan sengketa dengan pemilik lahan sudah selesai. “Untuk anggaÂran pembangunan terminal itu ada, tapi yang punya angÂgarannya belum berkoordinasi dengan dinas terkait,†ujarnya.
(Rishad Noviansyah)