BOGOR, TODAY – DPD Perindo Kabu­paten Bogor enggan mengikuti jejak DPD Perindo Kota Bogor yang membubarkan diri. Bahkan, mereka akan melantik 40 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan 434 Dewan Perwakilan Ranting (DPRt).

Ketua Perindo Kabupaten Bogor, Ade Wardhana Adinata mengatakan, Ketua DPD Perindo Kota Bogor, Rifqy Toriq Dawil tidak cakap berkomunikasi dengan DPW maupun DPC.

“Soal perbedaan prinsip antara DPW dan DPD Kota Bogor dalam menangani dinamika sesungguhnya bukanlah per­bedaan prinsip. Yang ada, ketua mereka tidak mampu berkomunikasi dengan baik dengan DPD dan DPC,” kata Ade Ward­hana, saat dihubungi Bogor Today, Jumat (15/1/2016).

Ia menilai, soal Partai Perindo yang sangat berorientasi pada politik, praktis DPRD bisa membangun Indonesia Se­jahtera adalah tuduhan yg keliru. “Ka­rena Perindo serius dalam peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pendampin­gan dan pengembangan UMKM agar naik kelas dan lebih sejahtera,” katanya.

BACA JUGA :  Jaro Ade Kantongi 10 Nama Pendamping di Pilkada 2024

Pembubaran Perindo Kota Bogor, kata dia, merupakan sesuatu yang tidak faktual, pasalnya, sebagian pengurus DPD Kota Bogor masih ada. “Sekrang kan Plt-nya Yanne Octavia. Terlebih, mereka baru saja dilantik oleh Ketum Perindo, Harry Tanoesoedibjo di Cianjur,” pung­kasnya.

Ketua DPW Perindo Jawa Barat, Abdul Kholiq Ahmad pun angkat bicara perihal mendurnya Rifky Thoriq dari kursi Ketua DPD Perindo Bogor. Pengunduran diri itu disampaikan kemarin.

Alasan beda prinsip yang disampai­kan Rifky saat mengumumkan pengun­duran dirinya disebut Abul Kholiq tak berdasar. Sehingga ia ingin meluruskan agar kader dan masyarakat tidak salah menilai.

“Yang pertama disebut berbeda prin­sip dalam menanganai dinamika di Kota Bogor itu sesungguhnya karena ketidak­mampuan si mantan Ketua DPD men­gelola hubungannya dengan DPW dan DPC,” terang Abdul Kholif di kantornya, Bandung, Jumat (15/1/2016).

BACA JUGA :  RSUD Leuwiliang Hadirkan Dokter Spesialis di Laboratorium Patologi Anatomik

“Terus terang saya sampaikan pada para kader, sejak terbentuk kepenguru­san hampir delapan bulan hingga kini, daerah itu tidak mencatat prestasi dan terlihat jalan ditempat,” tambahnya.

“Pada kenyataannya, SK dari DPW untuk pembentukan DPC malah diberi­kan DPD yang dipimpin Ricky hanya ke dua DPC saja dari 6 DPC yang ada di Kota Bogor. Itu sebuah bukti tidak sportif,” un­gkapnya.

Sementara itu, menurut Abdul, Par­tai Perindo yang merupakan partai baru menuntut setiap kadernya segera menye­lesaikan hal terkait proses konsolidasi di organisasi termasuk untuk pembentukan DPC (kecamatan) dan ranting (desa/kelu­rahan).

(Rishad Noviansyah)

============================================================
============================================================
============================================================