Untitled-9INISIATIF enam partai politik anggota Koalisi Kerahmatan di luar Golkar dan PPP untuk mengagendakan pemilihan Wakil Bupati Bogor, sedikit melegakan napas Bupati Bogor, Nurhayanti untuk terus memutar roda pemerintahan di Bumi Tegar Beriman.

RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Namun, Nurhayanti me­milih bersifat pasif dan menghargai kelemba­gaan DPRD Kabupaten Bogor yang memiliki we­wenang untuk mencari pendamping di sisa masa jabatannya hingga 2018 mendatang.

“Sesuai ketentuan, saya cuma menunggu hasil rembukan parpol anggota koalisi untuk mengajukan dua nama kemudian saya verifikasi. Setelah itu, baru dikembalikan lagi ke dewan untuk dipilih jadi satu,” ujar Nurhayanti kepada Bogor To­day, Selasa (19/1/2016).

Ia pun mengaku mulai kewala­han memimpin 5,4 juta jiwa warga Kabupaten Bogor. Menurutnya, ke­beradaan F 2 yang mumpuni dapat membantu tugas pemerintahan, pembangunan serta pelayanan ke­pada masyarakat.

BACA JUGA :  Pengamen Jalanan di Cileungsi Bogor Ditemukan Tak Bernyawa

“Ini kan untuk menunjang pe­layanan kepada masyarakat supaya lebih maksimal. Makanya, wabup nanti harus membantu pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan. Saya berharap koalisi mengajukan orang yang memiliki kriteria itu,” lanjutnya.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi menilai, pertemuan yang digelar pimpinan Demokrat, Hanura, Gerinda, Nasdem, PKPI dan PKB, Senin (19/1/2016) lalu, hanya se­batas silaturahmi antar partai politik.

Pria yang kerap disapa Jaro Ade ini pun mengelak partainya dan PPP ditinggalkan dalam pembahasan pe­milihan wabup.

“Itu kan cuma silaturahmi. Tidak ada salahnya mereka bertemu. Tidak ada itu istilah ditinggalkan dalam membahas wakil bupati,” singkatnya.

BACA JUGA :  Pengamen Jalanan di Cileungsi Bogor Ditemukan Tak Bernyawa

Sementara itu, Sekretaris Koalisi Kerahmatan, Hendrayana menam­bahkan, hari ini, Rabu (19/1/2016) Badan Musyawarah (Bamus) ber­tolak menuju Mojokerto yang di­anggap memiliki permasalahan dan metode pemilihan serupa dengan Kabupaten Bogor sebagai studi kom­parasi.

“Dulu kan pernah ke Cirebon dan Badung. Ternyata, disana per­masalahannya berbeda. Nah yang lumayan serupa, ya di Kabupaten Mojokerto. Besok (Rabu, red) kita berangkat,” kata Hendrayana.

Ia menegaskan, inisiatif enam partai itu demi kepentingan warga Kabupaten Bogor. “Ini bukan kepent­ingan partai politik. Sudah tidak ada masalah kok. Sekarang harus segera dilakukan pemilihan itu. Dan tanpa Golkar dengan PPP, proses bisa tetap berjalan,” pungkasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================